Hidupgaya.co – Perayaan Kawan Nusantara bertajuk The Dancer (Penari) dihelat di The Dharmawangsa Jakarta, 23 – 25 Agustus 2024. Gelaran yang dihelat Tulola bersama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengajak delapan merek UMKM Indonesia yang memiliki semangat kearifan lokal, menghargai warisan leluhur, namun menerapkan inovasi modern sesuai zaman.

Menurut Happy Salma selaku creative conceptor Tulola, tema The Dancer dipilih terinspirasi dari bagaimana masyarakat nusantara merayakan kebahagiaan lewat kesenian (tarian).

“Sejak zaman lampau dapat mengekspresikan diri melalui tari-tarian, mulai dari ritual memanen padi, perayaan hajatan, penyambutan sebagai ungkapan sukacita. Tarian itu membangkitkan jiwa yang ada di dalam diri manusia,” ujar Happy dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.

Sri Luce, pendiri sekaligus desainer kreatif Tulola mengajak desainer terkemuka Indonesia Auguste Susastro dalam upaya ‘transendensi’ warisan nenek moyang menjadi sebuah karya kontemporer di bidang mode, yakni busana dan perhiasan yang tetap bernapaskan nusantara.

Kiri ke kanan: Sri Luce, Happy Salma dan Auguste Susastro (dok. Hidupgaya.co)

“Kolaborasi ini sebuah jalinan yang saling melengkapi. Auguste mengedepankan desain yang berstruktur dan saya mengisyaratkan pola desain yang menopang,” terang Sri.

Di instalasi The Dancer itu Auguste mendesain busana sedangkan Sri melengkapinya dengan perhiasan yang sesuai.

Lahir di Jakarta, Auguste mengambil mata kuliah arsitektur di Sydney dan fashion di Paris yang kemudian yang kemudian pindah kembali ke New York untuk memulai karir di bidang fashion pada 2008.

Desain Auguste menonjolkan tekstil buatan lokal Indonesia, termasuk tekstil batik, tenunan tangan, dan ikat. Desainer ini menggambarkan dirinya sebagai seorang aktivis lingkungan yang bersikeras hanya menggunakan tekstil alami yang dapat terurai.

Desain Kraton, retail brand Auguste Soesastro mengaplikasikan garis-garis bersih, kain mewah, dan bentuk arsitektur yang terinspirasi oleh budaya, seni, dan sejarah Indonesia.

Auguste mengatakan butuh enam bulan untuk mengerjakan lima baju yang dihadirkan dalam instalasi. “Enam bulan itu masih kurang. Memilih lima baju yang diinstalasikan yang mewakili itu sulit. Itu bukan pilihan mana yang lebih bagus tapi mana yang berbicara (story telling) lebih cepat,” ujarnya.

The Dancer merupakan hasil diskusi Happy Salma dan Sri Luce, bagaimana merayakan gerak untuk mencapai kebahagiaan lewat ekspresi kesenian. Perayaan kebahagiaan dari gerak yang akhirnya memunculkan motif perhiasan, desain baju, serta desain kriya.

Happy menambahan, instalasi yang ditampilkan itu mewakili nusantara. “Nusantara itu bukan hanya Jawa, tapi ada Sumatera, Sulawesi, dan NTT,” ujarnya.

Dalam instalasi yang ditampilkan antara lain ada tari Saman dari Aceh. “Saman itu menarasikan bagaimana feminitas dalam tarian Aceh. Saman itu mewakili peran laki-laki dan perempuan di Aceh,” ujar Happy.

Sedangkan Janger menggambarkan bagaimana perempuan Bali yang jadi pondasi kokoh dalam hubungan manusia di sana. “Perempuan di Bali tidak di depan tapi menopang,” ujar Happy,

Sedangkan Serimpi menggambarkan sesuatu yang lembut namun kokoh. “Itu yang diciptakan Sri dan Auguste,” ujarnya.

Instalasi Serimpi, busana diciptakan oleh Auguste Susastro dan perhiasan oleh Sri Luce (dok. Hidupgaya.co)

Kawan Nusantara pertama kali dihelat pada 2019. Tahun ini adalah perayaan yang keempat untuk Kawan Nusantara. Para kolaborator yang memiliki semangat serupa dalam memaknai ke-Indonesiaan pada perayaan Kawan Nusantara kali ini adalah kategori fashion yaitu Batik Chic, Losari, Kraton, Calla The Lable, KALA Studio, dan merek tas Long Story Short.

Dalam kategori footwear ada Svri, perfumery dengan Sadewi, dan Duvaderm pada kategori skincare.

Kolaborator lain yang diajak dalam Kawan Nusantara ‘The Dancer’ adalah Fiametta Gabriela, seniman visual, pengarah artistik, performer dan projek manajer di bidang kesenian di Jakarta. Karyanya sering mengeksplorasi tema psikologis, performatif dan kehidupan sehari-hari, dengan berbagai medium yang dikolaborasikan bersama, seperti lukisan, drawing, video, performans dan instalasi. (HG)