Hidupgaya.co – Industri makanan dan minuman terus menunjukkan tren positif. Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan sektor strategis yang penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Industri mamin ini masih akan mencatatkan pertumbuhan positif. “Tahun ini peningkatan pertumbuhan ditargetkan bisa menyentuh 5-7 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman dalam temu media jelang Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 di Jakarta, Senin (19/8/2024).
Untuk mendorong pertumbuhannya, industri ini harus terus bertransformasi dan melakukan inovasi.
Diperlukan juga penerapan teknologi yang bisa membantu untuk mengembangkan dan mengolah bahan makanan dan minuman agar bisa menaikkan harga jual.
“Kami optimistis industri ini bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Indonesia dan negara-negara Asia,” ujar Adhi.
Kontribusi sektor makanan minuman (mamin) terhadap PDB industri nonmigas sebesar 39,10% dan memberikan kontribusi sebesar 6,5% terhadap PDB nasional pada tahun 2023 dan nilai investasi pada industri makanan dan minuman sekitar Rp85,1 triliun pada tahun 2023.

Selain itu, sektor makanan dan minuman juga mencatat realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat dari USD 615.358 menjadi US$679.578 atau sekitar 10% (y-o-y) dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) meningkat dari US$11.268.648 menjadi US$18.835.649 atau sekitar 67% (y-o-y).
Inovasi teknologi dalam industri pangan
Inovasi teknologi adalah pendorong utama dalam transformasi industri pangan yang diharapkan mampu memberikan efisiensi biaya dari sisi produksi sehingga memberikan harga yang bersaing, mengurangi cacat produk, hingga meningkatkan kapasitas produksi.
Lebih dari itu, teknologi berperan penting dalam upaya peningkatan ekonomi hijau yang menerapkan prinsip ramah lingkungan, memanfaatkan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Guru Besar dari Departement of Food Science & Technology, dan Ilmuwan Senior dari South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, IPB University (Bogor Agricultural University), Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi mengatakan mulai dari pemilihan ingredien pangan sampai produk akhir siap konsumsi, industri harus memastikan produknya aman, bergizi, fungsional, dan ramah lingkungan.
“Ingredient pangan, sebagai komponen utama dalam produk makanan, memegang peranan krusial dalam mencapai tujuan tersebut,” Kata Prof. Purwiyatno.
Didefinisikan oleh Codex Alimentarius Commission, ingredient pangan adalah segala bahan yang digunakan untuk membuat makanan, termasuk bahan tambahan pangan dan zat-zat lainnya yang tetap ada dalam produk akhir.
Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya melalui industri makanan dan minuman, Informa Markets kembali menyelenggarakan pameran bertajuk Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 pada 4-6 September 2024 di Jakarta International Expo.
Menurut Prof. Purwiyatno, pameran FiA-INDONESIA 2024 menjadi platform penting bagi industri, pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk berkolaborasi menggali potensi ingredient pangan lokal Indonesia.
“Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong inovasi, meningkatkan daya saing industri pangan nasional di kancah global, serta memperkuat ketahanan pangan,” ujar Prof. Purwiyatno.
Regional Portfolio Director (ASEAN), Informa Markets, Ms. Rose Chitanuwat, menyampaikan Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 hadir dengan skala yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Event ini dilakukan setiap dua tahun. Kami menargetkan untuk menarik lebih dari 22.800 pengunjung selama acara berlangsung, dengan lebih dari 750 penyedia merek ternama dari 38 negara yang akan bergabung. Dari Indonesia, ada 90 merek yang akan terlibat,” ujar Rose.
Rose menambahkan, event B2B ini juga menyajikan diskusi komprehensif dan edukatif terkait bahan pangan, seperti pengganti gula dalam makanan dan minuman, serta penerapan kebijakan halal di Indonesia.
“Ini akan menjadi ajang yang tepat untuk pengembangan bisnis, memperluas wawasan, sekaligus menjadi platform networking bagi para pelaku bisnis makanan dan minuman,” ujarnya.

Salah satu pelaku usaha makanan dan minuman yang berbasis di Jawa Timur, Juwono Hartanto, Chief Commercial Officer dari PT Lautan Natural Krimerindo, mengakui Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 merupakan salah satu ajang yang tepat untuk memperluas jejaring, tidak hanya dengan para pelaku bisnis dengan skala lokal, namun juga internasional.
“Setelah beberapa kali mengikuti pameran bersama Food Ingredients (Fi) Asia, banyak peluang yang kami dapatkan. Selain itu, banyak ilmu dan perkembangan terbaru di industri makanan dan minuman yang bisa diperolehkan saat mengikuti acara ini,” ujarnya.
Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 akan diselenggarakan pada 4-5 September 2024 di Jakarta International Expo mulai pukul 10.00 hingga 18.00 WIB, dan pada 6 September 2024 mulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB.
Pameran ini terbuka bagi semua yang tertarik pada bidang usaha makanan dan minuman. Temukan inovasi terbaru dalam bahan baku makanan dan minuman, tingkatkan hubungan bisnis dengan berbagai perusahaan dan pakar industri, serta dapatkan inspirasi untuk mengembangkan bisnis. (HG)