Hidupgaya.co – Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dikolaborasikan dengan Karya Kreatif Indonesia (KKI) FEKDI x KKI 2024 menjadi selebrasi atas kemajuan pesat digitalisasi Indonesia, sekaligus komitmen bersama untuk akselerasi transformasi digital ke depan.
FEKDI x KKI 2024 mengusung tema ‘Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan’, digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Agustus 2024.
Nita Anastuty, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, mengatakan ada upaya Bank Indonesia dalam mendorong UMKM agar Go Digital dan Go Global.
“Dalam aspek go digital, BI hadirkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK), aplikasi pencatatan keuangan digital yang dapat memudahkan UMKM mencatat transaksi keuangan,” ujar Nita dalam temu media di JCC, Sabtu (3/8/2024).
Nita menambahkan, Bank Indonesia melakukan pendampingan dalam mengisi aplikasi tersebut. “UMKM diajarkan untuk membuat laporan yang fungsinya supaya UMKM memiliki profil keuangan yang dapat dilihat oleh lembaga keuangan,” tuturnya.
Pada go global, Bank Indonesia sudah menerbitakan buku pedoman modul pengembangan ekspor. Buku ini juga digunakan kementerian dan lembaga lain.
“Buku itu mengupas soal bagaimana UMKM dapat berkompetisi di luar negeri, dan kolaborasi dengan pihak lembaga terkait di luar negeri,” tuturnya.

Lebih lanjut Nita mengungkap, KKI yang diselenggarakan setiap tahun juga selalu mengundang para pembeli (buyer) dari luar negeri. “Buyer akan lihat langsung produk dan dipertemukan dengan UMKM,” terangnya.
KKI kali ini mencatat pencapaian yang memggembirakan dari sisi transaksi. “Hingga hari kedua (2/8) sudah mencapai kesepakatan kontrak senilai Rp135 miliar untuk berbagai jenis ragam produk pada sesi business matching,” ujar Nita.
KKI hadirkan produk-produk UMKM premium yang telah dikurasi oleh Bank Indonesia dari seluruh Indonesia.
KKI tahun ini juga menyasar bagaimana millenial dan Gen Z menjadi target sehingga menghadirkan produk premium yang dapat terjangkau.
Di pameran KKI tahun ini hadirkan 350 UMKM secara offline dan 900 UMKM secara online di platform http://www.karyakreatifindonesia.co.id yang dibuka sejak 1 juli 2024.
Nita mengatakan, di platform daring transaksi sudah mencapai Rp80 miliar.
Dalam beberapa tahun terakhir penyelenggaraan KKI berkolaborasi dengan berbagai kementerian yang juga membina UMKM. Juga mengadakan business matching dengan berbagai lembaga pembiayaan.
Rusmala, salah satu perajin songket Palembang, mengaku sejumlah konsumen mendambakan songket yang tidak terlalu resmi, sehingga bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Dalam membuat songket dia juga menggunakan pewarna alam yang lebih ramah lingkungan. “Selendang ini pakai pewarna alam, warnanya netral sehingga bisa dipakai di segala kesempatan,” ujarnya seraya menunjukkan sehelai selendang songket yang dihargai Rp5 juta.
Kopi Papua mendunia
Kesempatan sama, Yafeth Wetipo, perwakilan petani kopi di bawah binaan Bank Indonesia, mengakui sejak dibina BI, produksi dan kualitas kopi Papua meningkat dan naik kelas sebagai specialty coffee.
Menurutnya, rasa kopi Papua sangat spesial. “Kopi Papua memiliki rasa dan aroma khas karena ditanam di ketinggian 1650- 2200 mdpl yang akan mempengaruhi rasa dan aroma,” ujarnya.
Selain itu, pohon kopi Papua berjenis Arabika ditanam secara organik tanpa pupuk kimia.

Sebelum dibina BI, menurut Yafeth, kualitas kopi Papua jelek sekali. “Kopinya jamuran sehingga sulit masuk pasar global,” tuturnya.
Dengan penanaman dan pemanenan sekaligus roasting yang baik, kini kopi Papua memiliki cupping score 85. “Itu bisa disetarakan dengan kopi Brazil,” ujar Yafeth.
Cupping kopi merupakan proses mengetahui aroma dan cita rasa kopi. Nilai cupping menunjukkan kualitas rasa dan aroma kopi telah memenuhi standar dunia.
Angka cupping ini penting, sebut Yafeth, karena akan berpengaruh pada harga. “Buyer akan tanya cupping score berapa. Dari situ akan ditentukan harga kopi yang untungkan petani,” tandas Yafeth.
Dia berharap Bank Indonesia akan meluaskan dukungan kepada petani dan pelatihan marketing/pemasaran digital. (HG)