Hidupgaya.co – Tak hanya berfungsi sebagai busana atau pakaian, kebaya juga menjadi warisan dan aset budaya sekaligus identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis.
Dalam dinamika sejarahnya, pakaian yang identik dengan bukaan depan ini memiliki makna dan filosofi yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan zaman. Antara lain dipengaruhi oleh perubahan situasi politik, nilai adat, budaya, gaya hidup, tren, maupun selera atau kebutuhan pribadi tiap individunya.
Semangat modifikasi dan inovasi inilah yang menjadi pendorong gerakan Funky Kebaya Community untuk mengampanyekan kebaya, bukan sekadar sebagai pakaian adat, tetapi juga sebagai fashion item yang luwes dan terus bisa berkembang secara relevan dan kontekstual mengikuti perkembangan zaman.
“Cita-citanya, adalah menjadikan kebaya sebagai salah satu desain fashion yang bisa dikembangkan oleh berbagai desainer. Bukan hanya desainer Indonesia, tetapi juga dunia dengan tetap menjaga identitasnya sebagai salah satu warisan budaya Indonesia,” ujar Lenny Agustin, ketua Funky Kebaya Community.

Kampanye itu mewujud dalam Kebaya Week yang digelar di Suwe Ora Jamu, M Bloc Space pada 20 – 27 Juli 2024, sebagai bagian dari perayaan Hari Kebaya Nasional.
Melalui kegiatan ini, Funky Kebaya Community hendak menyebarkan secara lebih luas esensi tentang kebaya dan bagaimana modifikasi serta inovasi bisa dibuat untuk terus mengkontekstualkan kebaya dengan perkembangan zaman dan gaya hidup masa kini.
Lenny lebih lanjut menyampaikan gerakan Funky Kebaya Community dibuat untuk memberi keseimbangan antara preservasi tradisi kebudayaan yang sudah berlangsung dengan semangat modern.

Di komunitas ini, sebut Lenny, penting untuk memahami sejarah dan esensi kebaya. Pakem pola kebaya tetap dipertahankan sebagaimana mestinya, namun bukan berarti tidak ada ruang negosiasi untuk membuat inovasi desain untuk membuatnya menjadi relevan dan kekinian.
“Justru untuk membuat inovasi, kita harus paham dulu esensinya karena modifikasi dan inovasi kebaya hanya boleh 30% dari keseluruhan desain. Apabila lebih dari itu, maka dia sudah tidak bisa dikatakan sebagai kebaya,” tandas Lenny.
Pengetahuan tentang sejarah kebaya serta ruang inovasi inilah yang kemudian menjadi pilar rangkaian kegiatan Kebaya Week.
Funky Kebaya Community mengajak publik umum untuk bersama-sama merayakan dan juga bereksperimen secara fashionable menggunakan kebaya sembari menyelami dinamika sejarah kebaya di Indonesia. (HG)