Hidupgaya.co – Data menyebut, jumlah anak-anak terlantar di Indonesia sebanyak 67.368 orang. Sementara itu, jumlah anak yang diasuh oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) seperti panti asuhan berjumlah 45.000 anak. Jumlah ini cukup membuktikan bahwa kesejahteraan generasi penerus bangsa masih perlu diperjuangkan oleh seluruh pihak.
Untuk itu, PT. South Pacific Viscose (SPV) berkolaborasi dengan enam mitra brand lokal pakaian anak untuk memberikan hadiah kepada anak-anak di Panti Asuhan Abhimata Tangerang Selatan. Keenam merek lokal tersebut yaitu Awan Kids, Koobicles, Koalakiddie, Kokoro, Nicekids dan Bebeours.
Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian serta perlindungan terhadap kesejahteraan dan hak-hak seluruh anak di Indonesia.
SPV merupakan bagian dari Lenzing Group yang merupakan produsen kelas dunia dan pemimpin teknologi penghasilserat khusus berbahan dasar kayu, melalui merek serat alami yang mendukung keberlanjutan, Tencel.
Merek fashion lokal itu menyumbangkan pula pakaian yang nyaman dengan kualitas tinggi serta memberi dukungan pendidikan melalui mainan edukasi yang dirancang untuk membantu perkembangan kognitif dan motorik anak-anak serta memberikan mereka kesempatan untuk belajar sambil bermain.
Margret Marito, Marketing & Branding Manager, Lenzing Group SEA, and Oceania mengatakan bahwa memperingati Hari Anak Nasional berarti mendukung kesiapan generasi di masa depan. “Hari Anak Nasional adalah momen yang tepat untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap masa depan anak-anak Indonesia. Kami berharap donasi bersama enam merek lokal dapat memberikan kegembiraan dan manfaat bagi anak-anak di Yayasan Abhimata,” ujarnya.
Dia menambahkan, pakaian anak-anak yang didonasikan dalam kegiatan ini terbuat dari serat Tencel, yang yikenal karena kelembutannya, daya tahan tinggi, dan ramah lingkungan. Pakaian ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi anak-anak dikala tidur dan beraktivitas.

Panti Asuhan Abhimata adalah lembaga nirlaba yang berfokus untuk menyelamatkan bayi-bayi terlantar, dibuang dan tidak dikehendaki. “Kami telah merawat 364 anak yang membutuhkan bantuan. Kami berupaya melakukan yang terbaik untuk memberikan kebahagiaan bagi anak-anak ini dan membuka kesempatan kepada semua individu, lembaga, maupun perusahaan yang ingin memberikan bantuan,” ujar perwakilan Panti Asuhan Yayasan Abhimata, Dina.
Dia menyampaikan bantuan itu akan memberikan dampak positif erutama untuk anak-anak yang masih sangat membutuhkan perhatian.
Menanggapi hal itu, Shelvi M, pendiri Awan Kids menyampaikan program berbagi di Panti Asuhan Abhimata tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi anak-anak, tetapi juga memberikan semangat bagi para pengasuh untuk terus memberikan yang terbaik bagi mereka.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap anak-anak dapat menyatukan berbagai pihak. Kerjasama ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung komunitas lokal dan mempromosikan keberlanjutan,” ujar Shelvi. “Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan belajar dalam lingkungan yang mendukung.”
Lenzing merupakan produsen serat yang telah beroperasi lebih dari 80 tahun dan berpusat di Austria dan berdedikasi untuk menerapkan ekonomi sirkuler dan menciptakan industri tekstil yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini dilakukan melalui produksi serat Tencel Modal dan Lyocell yang berbahan dasar kayu yang tersertifikasi yang kini digunakan untuk membuat berbagai produk garmen dan tekstil rumah seperti pakaian anak, pakaian olahraga, pakaian sehari-hari, gaun pesta, pakaian dalam dan produk lainnya.
Tencel diproses secara ramah lingkungan serta bertanggung jawab untuk menghasilkan serat yang nyaman di kulit dan serbaguna.
Komitmen Lenzing Group adalah turut menciptakan masa depan yang baik untuk generasi mendatang. “Oleh sebab itu, selain mendukung masa depan mereka melalui kegiatan ini, Telcel juga menciptakan reputasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan mulai dari proses produksi loop tertutup dengan efisiensi umber daya yang tinggi dan ekologi yang rendah dampak,” pungkas Margret. (HG)