Hidupgaya.co – Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal masalah gizi buruk. Bukan hanya malnutrusi, namun juga obesitas.
Untuk mengetahui status gizi anak-anak, pada 2012, FrieslandCampina mempublikasikan studi SEANUTS I (Southeast Asian Nutrition Surveys) dengan universitas dan lembaga penelitian terkemuka di empat negara, yakniIndonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Disampaikan Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew Saputro, memanfaatkan hasil penelitian di Indonesia, FFI meluncurkan program Gerakan Nusantara pada 2013.

“Tujuannya untuk meningkatkan perilaku hidup sehat anak-anak Indonesia melalui kebiasaan minum susu, berolahraga, dan mengonsumsi jajanan yang aman, berkualitas, dan bergizi di kantin sekolah,” ujar Andrew di acara temu media menandai peresmian pabrik baru Frisian Flag di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (2/7/2024).
Selanjutnya, pada 2022, SEANUTS II, melanjutkan penelitian mengenai status gizi, pola makan, dan gaya hidup lebih dari 14.000 anak di bawah usia 12 tahun. “Hasil studi menunjukkan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan lebih dari 70 persen anak Indonesia memiliki asupan zat gizi mikro yang kurang,” tutur Andrew.
Dia menambahkan, FFI berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan malnutrisi. “Kami melakukan edukasi gizi ke sekolah-sekolah. Gerakan Nusantara mengenai literasi gizi yang kami lakukan di SD dalam 10 tahun terakhir telah menyentuh 2,5 juta siswa,” terang Andrew.
Selain siswa, edukasi gizi juga melibatkan orang tua. “Selain anak, kami juga libatkan orang tua. Harapannya saat anak menginjak remaja, dan dewasa serta berkeluarga mereka lebih melek terhadap gizi,” tutur Andrew. “Di sinilah FFI berkontribusi, selain menyediakan produk.”

Menjawab persoalan obesitas pada anak, Andrew menyebut FFI memiliki produk susu dengan pilihan lebih sehat, yakni kandungan gula sesuai standar BPOM dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Kita sudah melakukan reformulasi produk yang mengacu pada sains. Di kemasan susu FFI ada logo hijau dengan pilihan lebih sehat,” urai Andrew. “Tidak hanya peduli dengan malnutrisi, FFI juga ingin menjawab tantangan yang lain (obesitas).”
Untuk konsumsi pangan, termasuk susu, Andrew menyarankan agar selalu baca label kemasan. “Setiap orang sesuai umur memiliki AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang berbeda-beda. Selalu baca kemasan karena di situ dicantumkan kandungan gizi dan jumlah kalori,” tandasnya. (HG)