Hidupgaya.co – Pendidikan bukan merupakan beban orang tua melainkan investasi, demikian keyakinan Arumi Bachsin. Dia meyakini, meskipun biaya sekolah yang dikeluarkan orang tua untuk anak cukup besar, namun hal itu layak dilakukan.

“Pendidikan itu komitmen investasi, lumayan besar memang. Tetapi jangan melihat dana pendidikan sebagai pengeluaran, tetapi investasi untuk anak,” ujar Arumi, ibu tiga anak dan istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dalam temu media yang dihelat PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) di Jakarta, baru-baru ini.

Saat mendampingi sang suami menjadi Bupati Trenggalek, Arumi banyak mendapati anak yang putus sekolah karena harus bantu orang tua di ladang. Di mengakui biaya pendidikan,  bukan semata SPP, namun juga seragam, sepatu dan buku cukup besar. Tak jarang, bantuan disediakan pemerintah desa ditolak orang tua. “Alasannya lebih baik anak membantu ekonomi keluarga saja dibandingkan sekolah,” tutur inisiator program Sekolah Orang Tua Hebat.

Arumi Bachsin (dok. IG@arumibachsin_94)

Arumi jugs menyoroti pemakaian gawai yang tak bisa dilepaskan dari gaya hidup modern, termasuk anak. Bahkan, guru memberikan pekerjaan rumah yang juga harus dikerjakan dari gawai.

Untuk membatasi pemakaian gawai anak, Arumi konsisten dalam menegakkan aturan. Dia menyampaikan hal itu dengan nada rendah tanpa terkesan memerintah. Dia mengaku melakukan hal itu melalui ‘latihan’ bertahun-tahun karena anak-anak juga pintar membuat alasan terkait pemakaian gawai.

“Kalau dalam sehari sudah menetapkan durasi main gadget 15 menit, ya harus konsisten dengan itu. Kalau dari awal konsisten, anak melihat keputusan itu sudah final,” tandas Arumi.

Beasiswa Pendidikan SGM

Terkait upaya membesarkan generasi cerdas dengan pendidikan, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM),  meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) bagi 70 anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Langkah ini  sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun Generasi Emas 2045.

“SGM Eksplor percaya bahwa anak adalah aset terbesar bangsa. Kesuksesan bangsa dalam memupuk potensi anak Indonesia tidak hanya akan menjadikan mereka generasi yang lebih baik, tetapi juga dapat menghasilkan generasi-generasi mendatang untuk peningkatan kemajuan bangsa Indonesia secara konsisten,” ujar Head of Brand SGM Eksplor Patrisia Marlina.

Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar dibuka sejak 7 Juni hingga 31 Juli 2024 dan setiap ibu bisa berpartisipasi dan mendaftarkan si kecil yang berusia 1 – 6 tahun dengan mengirimkan kode unik beserta alasan mengapa si anak berhak mendapatkan bantuan dana pendidikan melalui http://www.generasimaju.co.id.

Inisiatif SGM disambut positif I Nyoman Rudi Kurniawan, Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek. “Pendidikan dasar merupakan jenjang krusial karena di jenjang ini anak-anak memperoleh pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka di masa depan,” ujarnya.

I Nyoman menambahkan, saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis pembelajaran dimana Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi – terdapat 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi.

Tantangan lain yang dihadapi adalah penguatan karakter anak bangsa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, namun juga memiliki karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Temu media dan komunitas menandai peluncuran Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) bagi 70 anak Generasi Maju Indonesia dari SGM (dok. ist)

Untuk itu, Kemendikbudristek mengeluarkan beberapa kebijakan yang salah satunya kebijakan Merdeka Belajar dan dikeluarkan untuk membantu terwujudnya sekolah yang kita cita-citakan dan dilakukan melalui program Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S, yaitu: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan.

Dalam mengatasi segala tantangan pemerataan akses pendidikan ini diperlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat dimana Pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas perlu bersatu padu dan bekerja sama.

“Dengan demikian, kami sangat mengapresiasi komitmen dan inisiatif mulia PT Sarihusada Generasi Mahardhika melalui Program Beasiswa 70 Anak Indonesia yang memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang lebih baik demi terwujudnya generasi emas 2045. Apalagi pendidikan adalah hak setiap anak dan merupakan kunci untuk membuka peluang di masa depan,” tandas I Nyoman.  (HG)