Hidupgaya.co – Penting bagi wanita untuk memiliki kebiasaan menjaga kebersihan area kewanitaan setiap hari, terutama saat menstruasi, karena haid memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas ekosistem vagina.
Disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, M.Kes, FICS, vagina yang sehat memiliki pH (tingkat keasaman) 3.5 – 4.5. “Vagina itu bersifat asam untuk mendukung kesehatan. Saat pH lebih tinggi, kondisi ini dapat mendukung pertumbuhan bakteri patogen dan mengganggu flora normal. Darah haid itu cenderung memiliki pH lebih tinggi atau bersifat basa,” bebernya di acara temu media Menstrual Hygiene Day 2024 yang dihelat Betadine bersama Guardian di Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Lebih lanjut dr. Ardiansjah Dara mengatakan, ketidakseimbangan flora normal dan perubahan pH di area kewanitaan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti rasa gatal, bau tidak sedap, dan keputihan. “Saat menstruasi, 72% wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi vagina karena darah haid bersifat basa dan dapat meningkatkan pH vagina,” terangnya.
Untuk meminimalkan kontak dengan darah haid lebih lama yang bisa memicu iritasindi sekitar kulit vagina, dia menyarankan pemakaian tampon saat menstruasi ketimbang pembalut biasa.

Data menyebut, 7 dari 10 wanita di seluruh dunia pernah mengalami vaginitis setidaknya sekali dalam hidup mereka. Dikatakan, 2 dari 3 wanita di Indonesia mengeluhkan gatal-gatal, 3 dari 5 wanita di Indonesia mengalami keputihan, 1 dari 2 wanita mengeluhkan bau tak sedap di area kewanitaan.
Menanggapi data itu, dr. Ardiansjah Dara menekankan, gejala-gejala tersebut, tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda awal iritasi yang, jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi infeksi.
Saat vagina terasa gatal, pertolongan pertama bisa menggunakan produk antiseptik. “Tapi pemakaian antiseptik tidak boleh lama-lama. Harus dicari tahu gatal di area vagina itu disebabkan apa, apakah iritasi saja atau karena jamur. Karenanya harus ke dokter agar diberikan penanganan yang tepat,” saran dr. Ardiansjah Dara.
Pemilihan antiseptik sebagai pencegahan sebaiknya mengandung Povidone Iodine, karena memiliki spektrum luas, mampu mengembalikan keseimbangan pH, dan dengan cepat memulihkan flora normal, sehingga efektif mengatasi infeksi di area kewanitaan.
Sharena Delon termasuk orang yang menggunakan produk perawatan area kewanitaan saat menstruasi. “Saya aktif pakai setelah kelahiran anak kedua karena rasanya kalau haid itu lebih banyak. Untuk jaga kebersihan area intim saya pakai rangkaian feminine care Betadine,” terangnya.
Kesempatan sama, Head of Marketing PT Mundipharma Healthcare Indonesia Anastasia Damayanti mengungkap, merayakan Menstrual Hygiene Day 2024, Betadine bermitra dengan Guardian untuk memberikan edukasi kepada wanita Indonesia mengenai pentingnya kebersihan kewanitaan, terutama saat red days, melalui produk Betadine Feminine Hygiene dengan Povidone Iodine 10% yang dikenal sebagai #BotolUngu.

Dengan berkembangnya tren waxing dan shaving yang meningkatkan peluang iritasi di area kewanitaan, Anastasia menekankan pemakaian feminine care yang mengandung antiseptik menjadi penting. “Betadine Feminine Hygiene dengan Povidone Iodine 10% merupakan langkah pertama dalam mengatasi gejala infeksi saat red days,” bebernya.
Sharena mengaku melakukan waxing dan shaving di area intim. “Untuk minimalkan iritasi, saya pakai produk feminine care,” sebutnya.
Pharmacy Practice & Central Operation Manager of Guardian Indonesia Sondang Simamora menambahkan Betadine dan Guardian memberikan promo khusus untuk pembelian produk Betadine dari 16 Mei – 19 Juni 2024. “Promo ini berlaku di seluruh gerai Guardian,” tandasnya. (HG)