Hidupgaya.co – Terkait upaya penanganan sampah, Yayasan Wings Peduli ajak masyarakat kurangi sampah plastik dengan kampanyekan #PilahDariSekarang untuk peringati Hari Bumi. Dalam upaya ini, Yayasan Wings Peduli melibatkan ratusan karyawan Wings Group untuk terlibat memilah sampah di kantor, dengan menghadirkan fasilitas dan sistem pendukung yang dibutuhkan karyawan.

Rangkaian inisiatif ini merupakan upaya Yayasan Wings Peduli untuk meningkatkan kelestarian bumi, sejalan dengan pilar CSR #WingsPeduliLingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto, mengungkap bahwa partisipasi publik secara masif merupakan kunci untuk mengurangi penumpukan sampah, khususnya plastik. “Kami terus mengajak masyarakat Jakarta untuk memilah sampah dari sumbernya, sebagai awal pengelolaan sampah dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Hal itu sejalan dengan Peraturan Gubernur No.77 tahun 2020 mengenai Pengelolaan Sampah Lingkup RW. Selain itu, gerakan Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Persampahan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan seperti mulai dari perusahaan produsen plastik, perusahaan makanan dan minuman, pegiat lingkungan hingga akademisi juga diharapkan semakin masif.

“Semoga inisiatif #PilahDariSekarang ini bisa semakin meluas dilakukan oleh seluruh warga Jakarta,” ujar Asep.

Memilah sampah berdasarkan kategori merupakan tahap awal di lingkup rumah tangga untuk memulai proses daur ulang plastik di skala yang lebih besar, yakni tahap “Koleksi”.

Inisiatif gerakan pilah sampah (dok. ist)

Yayasan Wings Peduli melalui gerakan #PilahDariSekarang terus mengedukasi masyarakat melakukan 3 langkah “KPS” yakni Kenali bahan baku sampah, Pilah berdasarkan kategori, dan Setor ke Bank Sampah.

Hingga saat ini, Yayasan Wings Peduli telah mengedukasi lebih dari 20 ribu masyarakat, yang didominasi oleh ibu rumah tangga dan pelajar, di 20 kota/kabupaten di Indonesia.

Untuk menjangkau mereka, Yayasan berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti brand Wings Group, pemerintah, akademisi, dan organisasi lingkungan.

Pilah sampah jadi kebiasaan baik

Di momen Hari Bumi, gerakan #PilahDariSekarang diharapkan dapat menjadi kebiasaan baik masyarakat untuk perangi penumpukan sampah plastik, selaras dengan spirit Hari Bumi 2024 bertajuk Planet vs Plastic.

Yayasan juga mengajak karyawan Wings Group untuk melakukan gerakan #PilahDariSekarang di lingkungan kantor sebagai langkah memulai sustainable living atau hidup berkelanjutan.

Guna mendukung program ini, Yayasan Wings Peduli bersama manajemen Wings Group melengkapi fasilitas pengelolaan sampah, seperti tempat sampah pilah dan melakukan kategorisasi sampah di area penyimpanan sampah sementara dan akhir.

Agar dapat berjalan secara berkelanjutan, Yayasan Wings Peduli bersama beberapa divisi memperkuat support system pengelolaan sampah di kantor. Seperti, mengedukasi pemilahan sampah kepada semua karyawan dari berbagai departemen dan level, talkshow mengenai sustainability, hingga membuat pedoman pengangkutan sampah dan mengedukasikannya kepada pihak kebersihan kantor.

“Upaya untuk menerapkan pengelolaan sampah bagi karyawan di kantor merupakan komitmen kami untuk menjadikan #PilahDariSekarang sebagai gerakan masif yang tidak hanya diikuti oleh konsumen eksternal saja. Diharapkan, setelah menerapkannya di kantor, karyawan dapat mempengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk melakukan #PilahDariSekarang,” ujar Sheila Kansil, perwakilan Yayasan Wings Peduli.

Sebagai kampanye berbasis edukasi, Yayasan Wings Peduli juga melengkapi kampanye #PilahDariSekarang dengan program pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

Di tingkat hulu, Yayasan Wings Peduli bersama brand berinovasi menggunakan kemasan rPET untuk beberapa produk minuman. Di tingkat tengah, meresmikan Bank Sampah berikut dengan fasilitas pendukungnya seperti TPS dan trash boom, hingga Aksi Bersih di laut, sungai, dan kali.

Di tingkat hilir, Yayasan Wings Peduli berkolaborasi dengan beberapa pihak, seperti membuat instalasi seni bernama Plasti(C)ity bersama organisasi arsitektur dan pengolahan plastik menjadi produk baru lalu dijual menjadi salah satu sumber dana beasiswa untuk salah satu sekolah tinggi di Jakarta. (HG)