Hidupgaya.co – Depresi adalah gangguan mood (suasana hati) yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat gejala dapat bervariasi antar individu dan pada berbagai tahap kehidupan. Peneliti medis telah bekerja selama bertahun-tahun untuk meredakan depresi, termasuk mempelajari lebih lanjut tentang faktor-faktor yang menyebabkan gangguan tersebut.

Ciri-ciri kepribadian tertentu dapat membuat orang berisiko lebih tinggi terkena depresi, menurut temuan sebuah tim kecil yang terdiri dari psikiater dan psikolog dari The Nathan S. Kline Institute for Psychiatric Research, University of Cambridge, Albert Einstein College of Medicine, dan University of Virginia.

Dalam makalah yang dipublikasikan di Journal of Affective Disorders, kelompok tersebut menganalisis data dari hampir 1.500 kuesioner yang dikembalikan oleh orang-orang berusia 6 hingga 85 tahun.

Dalam studi baru ini, tim peneliti bertanya-tanya apakah ciri-ciri kepribadian tertentu mungkin dikaitkan dengan kemungkinan mengembangkan gangguan tersebut. Untuk mengetahuinya, mereka membuat kuesioner yang dapat membantu mengklasifikasikan ciri-ciri kepribadian; pertanyaan yang diajukan apakah responden pernah menderita depresi dan jika ya, kapan dan sejauh mana.

Kepribadian extrovert vs introvert (dok. ist)

Para peneliti menerima 1.494 kuesioner yang telah diisi dari orang-orang dari hampir segala usia, banyak di antaranya pernah mengalami depresi dan beberapa di antaranya menderita depresi kronis. Para peneliti menggunakan berbagai teknik untuk menemukan pola dalam data, salah satunya melibatkan aplikasi pembelajaran mesin.

Mereka menemukan bahwa orang-orang dengan ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti introvert atau neurotik, lebih mungkin mengalami serangan depresi. Mereka juga menemukan bahwa ciri-ciri kepribadian yang terkait berubah sepanjang hidup seseorang.

Tim peneliti juga menemukan bahwa hubungan tersebut paling kuat terjadi pada masa remaja, dan menurut mereka, hal ini masuk akal secara logis – korteks prefrontal, yang dikaitkan dengan banyak ciri kepribadian, belum sepenuhnya berkembang hingga masa dewasa, demikian laporan Science x Network. (HG)