Hidupgaya.co – Merek fashion lokal Saffana baru-baru ini merilis koleksi Ramadan/Lebaran bertajuk Versail-Rhein di gelaran Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) yang berlangsung di Hotel Intercontinental Jakarta, 4 Maret 2024.
Sebanyak 15 koleksi berpotongan feminin ditampilkan dengan nuansa warna hitam, putih, nude dan biru yang makin mewah dengan penambahan aksesoris kristal Swarovski, mutiara, dan renda.
“Konsep desain koleksi kali ini sesuai dengan tagline Saffana, Designed for your Privillege
yang akan membuat pemakainya terlihat elegan, feminin, dan tetap trendi,” ujar Saffana, desainer di balik merek dengan nama yang sama.


Saffana mengungkap, koleksi tersebut terdiri dari dua kata yaitu Versail dan Rhein. Versail terinspirasi dari Versailles Palace sebuah istana di Eropa (Prancis) yang melambangkan kemewahan, kekayaan, serta keindahan taman
bunganya dari Grand Trianon (mini-palace) yang terletak satu mil dari istana utama. Sedangkan Rhein diambil dari keindahan alam air terjun Rheinfall yang terkenal di Eropa (Swiss) dengan aliran airnya yang biru melambangkan kemurnian mampu mengalir secara deras memecah di atas bebatuan karang.
Menggunakan bahan sutra, brokat, shimmer silk dan organza menjadikan koleksi Versail-Rhein terlihat mewah tanpa terkesan berat.
Busana dengan siluet A-line, blus, kulot dan rok panjang itu memeluk pemakainya dengan indah dan cocok dikenakan di berbagai kesempatan, termasuk momen Ramadan/Lebaran.
Saffana memilih motif bahan geometris, bunga juga brokat. Geometris mengabungkan antara unsur bangun segitiga maupun segi empat. “Segitiga melambangkan sifat feminis dan
reseptif. Sementara bangun persegi, melambangkan keterikatan antar elemen. Sedangkan bunga menjadi motif yang yang melambangkan keindahan, serta kecantikan,” terangnya.
Mazu Label by Marini Zumarnis
Tampil juga di gelaran IFA 2024 adalah Mazu Label yang dibesut oleh fashionpreneur Marini Zumarnis. “Koleksi kali ini bertema Eternal Romantic, menampilkan 10 koleksi dan dibawakan salah satunya oleh muse Inneke Koesherawaty,” terang Marini.
Menggunakan warna dominan pastel, busana yang menyematkan lace dan bordir dengan bahan organdi sutra dan chantily itu cocok dikenakan di berbagai usia, baik anak muda maupun wanita matang. “Bahan chantily dibordir, jadi tidak pasaran,” tutur Marini yang dikenal dengan julukan Ibu Peri berkat karakter sinetron yang diperankannya.


Dalam mendesain, Marini dibantu tim kreatif. “Saya lihat pangsa pasarnya suka karakter apa. Kebanyakan hasil desain menyesuikan dengan target pasar. Di Jawa umumnya suka warna pastel, sedangkan Ujung Pandang suka warna cetar,” bebernya.
Terjun ke bisnis busana ready to wear, Mazu Label sempat mengalami jatuh bangun. “Alhamdulilllah bisa bertahan sampai sekarang. Kuncinya sadar diri dengan kemampuan dan menjalin kolaborasi,” imbuh Marini yang juga salah satu pendiri IFA.
Selain dijual online, Mazu Label juga tersedia di Metro Pondok Indah Jakarta, Plaza Senayan dan butik di rumah kediaman Marini. (HG)