Hidupgaya.co – Wulan Guritno selalu tampil memesona bahkan saat usia beranjak kepala empat. Di usia 42 tahun ibu tiga anak ini terlihat seperti berusia 30 tahunan. Anak bungsunya, London Abigail Dimitri, mengaku tertarik merawat kulit sejak dini demi melihat tampilan memukau ibunya.
Untuk mendapatkan kulit menawan di usia kepala empat tidak bisa diperoleh instan. Wulan Guritno membiasakan diri menggunakan produk perawatan kulit yang cocok. Dan menapak usia 40an, dia memakai produk skincare yang mengandung anti-aging dan mengatasi jerawat karena kulitnya sangat berminyak.
“Saat usia masuk 40 tahun mulai lebih peduli dengan produk skincare yang mengandung bahan anti-aging untuk melawan tanda penuaan yang mulai muncul misalnya garis halus,” terang Wulan di acara Unveil Treasure:The Valuable You, Ageless Limitless yang dihelat Anti Aging Center ERHA Ultimate Kelapa Gading, Selasa (19/12/2023).

Sadar bahwa kulit adalah investasi berharga, untuk itu Wulan tidak mau sembarang dalam memilih produk skincare termasuk treatment. Ia mengaku menghindari pemakaian filler dan botox. Alasannya, Wulan tak mau wajahnya berubah karena tindakan tersebut dan membiarkannya menua secara alami saja. ‘Ini kulit umur 42 tahun yang terawat aja. Aku takut mau botox, filler, dan lain-lain. Takut berubah mukanya,” tutur Brand Ambassador ERHA.
Tanda Penuaan Dini dan Solusinya
Bicara tentang penuaan, dermatolog dr. Theresia Movita, Sp.DVE, FINSDV, FAADV mengatakan sekira 76 persen wanita Indonesia menganggap premature aging (penuaan dini) sebagai masalah cukup serius. “Di era media sosial orang-orang menggunggah foto diri. Adanya kerutan atau tanda penuaan yang muncul lebih awal membuat kurang percaya diri,” tutur spesialis kulit yang berpraktik di Anti Aging Center ERHA Ultimate.
Theresia menambahkan, ada beragam faktor yang memicu penuaan kulit, yaitu faktor usia, stres, genetik, hormonal, gaya hidup, serta sinar matahari dan lingkungan. “Hidup di wilayah tropis sinar matahari melimpah. Hal ini memicu penuaan yang disebut photoaging,” jelasnya.
Terkait usia, saat memasuki masa menopause – umumnya di usia 50an, ada penurunan produksi hormon yang memicu proses penuaan berlangsung lebih cepat. “Produksi kolagen menurun hingga 30 persen pada lima tahun pertama wanita menopause sehingga penampilan kulit juga terpengaruh,” jelas Theresia.
Kolagen paling banyak berada di lapisan tengah kulit. “Kolagen elastin ini seperti isi bantal. Jika kandungannya berkurang, maka kulit akan mulai muncul keriput, kering dan kasar, kusam, menipis hingga flek/hiperpigmentasi,” urai Theresia.
Untuk mengatasi tanda penuaan, sebut Theresia, harus konsultasi dengan dermatolog karena masalah kulit tiap orang berbeda-beda. “Ada yang convern dengan wrinkles, kulit kusam atau flek. Tentu treatment akan beda. Setelah konsultasi baru akan dibuat program, apakah melalui perawatan krim sudah cukup atau perlu tindakan seperti laser peeling atau skin booster,” ujarnya.
Theresia menekankan tidak ada hasil instan dalam merawat kulit. “Perawatan kulit butuh komitmen. Ada hasil yang perlu dipelihara. Ada masalah kulit yang hanya butuh satu tindakan, ada yang perlu terapi kombinasi,” tandasnya.

Kesempatan sama, Irinne D. Pratiwi, Head of ERHA Ultimate mengatakan salah satu paket yang paling diminati dan direkomendasikan dermatolog adalah Ultimate Younger Value Kit. “Dengan satu kali Photorejuvenation Laser Treatment saja, konsumen bisa langsung melihat kulitnya yang lebih kenyal, awet muda
dan garis halus yang tersamarkan. Hal ini dibantu dengan penggunaan personalised produk,” ujarnya.
Photorejuvenation Laser Treatment menggunakan medical device yang memanfaatkan sinar laser untuk
meremajakan kulit, terutama mengatasi pigmentasi, mengurangi noda kehitaman/flek hitam, mengecilkan pori, mengatasi garis halus di daerah sekitar wajah.
Perawatan non-invasive itu tanpa
downtime sehingga konsumen bisa langsung beraktivitas selesai perawatan. Nah, menarik bukan? (HG)