Hidupgaya.co – Berawal dari kesulitan dalam menemukan es krim rendah gula di pasaran, hal itu menjadi pemicu yang menginspirasi Liza Deubez dalam menciptakan produk Paletas Wey. Dia percaya bahwa buah-buahan Indonesia mampu memberikan kenikmatan luar biasa dalam produk es krim.
Tak dinyana, mengolah buah-buahan segar dari pasar tradisional menjadi langkah awal merek Paletas Wey yang berbasis di Bali, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. “Es krim Paletas Wey membuktikan bahwa cita rasa buah-buahan Indonesia mampu memberikan kenikmatan tak tertandingi,” tutur Liza dalam temu media virtual, Rabu (20/12/2023).
Liza menekankan sejak awal Paletas Wey berkomitmen pada kerja sama dengan tenaga kerja lokal dan menghargai kearifan lokal. “Semua bahan baku kami diambil langsung dari para petani lokal, dengan menjaga keberlanjutan dan sirkularitas dalam rantai pasok,” ujarnya.

Sejak dibesut pada April 2015 di Bali, es krim Paletas Wey menyebar cepat berbagai kota besar di Indonesia dengan mengandalkan buah lokal. Selain Bali, saat ini produk es krim Paletas Wey bisa ditemukan di Bandung, Jabodetabek, Malang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Solo, Surabaya, Tegal, Yogyakarta, dan sejumlah kota lainnya.
Sejak awal, Liza Deubez ingin menyajikan es krim buah asli Indonesia yang tidak hanya lezat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi semua orang. “Saya ingin menjadikan es krim buah Indonesia sebagai opsi yang lezat dan sehat bagi semua kalangan,” tuturnya.
Memulai usaha dengan toko kecil di Mertanadi Bali, Liza mengenang es krim yang dia kenal adalah es krim dengan sedikit gula, tanpa tambahan pemanis buatan, dan tetap menghadirkan rasa buah autentik.
Baginya, Paletas Wey bukan hanya makanan penutup biasa, melainkan simbol kebahagiaan dalam berbagai momen kehidupan. “Es krim ini cocok dinikmati dalam berbagai acara, mulai dari ulang tahun hingga pertemuan kantor, dan bisa disajikan dengan berbagai jenis minuman,” terangnya.
Berbagai buah telah diolah menjadi es krim lezat, mulai mangga, semangka, sirsak, kelapa, alpukat hingga durian. Ada empat varian es krim Paletas Wey yang menjadi all time favorit, yakni Watermelon Lime, Strawberry Lime, Soursop Tamarillo, dan Durian.

Dalam sehari Paletas Wey bisa mengolah 1-2 ton buah menjadi es krim. “Di masa peak season bahkan bisa mencapai 3 ton per hari,” ujar Liza.
Di tengah kesibukan mengelola Paletas Wey, Liza tetap aktif dalam memberikan wawasan tentang pembuatan es krim sehat dan berbagi pengalaman bisnis, terutama kepada komunitas perempuan.
Selain hadirkan es krim buah segar yang dibuat secara handmade menggunakan bahan-bahan premium serta 100% buah asli dari petani lokal, Liza juga menerapkan keberlanjutan dalam produk sisa olahan. “Biji mangga dan alpukat sisa produksi akan kami tumbuhkan. Siapa saja yang hendak menanam bibit alpukat atau mangga tinggal ambil saja,” pungkasnya. (HG)