Hidupgaya.co – Implementasi prinsip bisnis berkelanjutan dalam kerangka ESG (Environment, Social and Governance) tampaknya sudah menjadi suatu keniscayaan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan nilai bagi pemangku kepentingan, termasuk dalam hal ini ERHA.

Hal tersebut disadari oleh manajemen ERHA dengan menerapkan salah satu pilar ESG yaitu tata kelola yang benar (good governance) melalui akreditasi klinik. Hal itu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/Menkes/1983/2022 tentang Standar Akreditasi Klinik dan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan RI No.HK.02.02/I/105/2023 tentang Instrumen Survei Akreditasi Klinik.

Pencapaian yang diraih oleh ERHA Ultimate menjadi semakin bermakna karena pengakuan sebagai fasilitas layanan kesehatan yang telah memenuhi standar akreditasi yang dinyatakan lulus ‘Paripurna’ dicapai secara hampir bersamaan oleh 3 kinik utama di Jakarta (Kemanggisan Utama), Bandung (Cimanuk), dan Surabaya (Kombes M. Duryat). Pencapaian itu mengukuhkan ERHA Ultimate sebagai dermabeauty clinic pertama di Indonesia yang meraih sertifikat akreditasi klinik dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Sertifikat akreditasi bukan hanya merupakan bukti kesungguhan ERHA Ultimate dalam menerapkan standar mutu dalam pelayanan kesehatan namun menjadi tantangan dan momentum bagi seluruh staf dan pimpinan di setiap klinik yang terakreditasi paripurna untuk secara konsisten menjaga dan terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas layanan ‘bintang lima’ demi keselamatan, kenyamanan dan kepuasan pasien yang telah mempercayakan pengobatan dan perawatan kesehatan kulitnya pada ERHA Ultimate,” ujar Direktur Operasi PT. Erha Clinic Indonesia, Noviana Supit.

Penerapan standar akreditasi sebagai salah satu bentuk kepatuhan regulasi yang dilaksanakan oleh ERHA Ultimate kian melengkapi dua pilar ESG lainnya, dimana pada aspek Lingkungan (Environment) sejak tahun 2021 telah mulai menerapkan pengelolaan sampah melalui Program Start2Change untuk mengurangi limbah sampah plastik (terutama dari bekas kemasan produk ERHA) melalui mekanisme daur ulang.

Pada aspek Sosial (Social) sejak 12 tahun terakhir telah membuka mata lebih dari 20 ribu orang di berbagai pelosok nusantara melalui program bakti kesehatan Gerakan Berantas Buta Katarak (GEBRAK), dimana semua kegiatan tersebut dilaksanakan secara multihelix dengan para pemangku kepentingan di berbagai bidang. (HG)