Hidupgaya.co – PT Pos Indonesia (Persero) kembali melakukan penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako untuk triwulan ke-4. Bansos tersebut disalurkan serempak di seluruh daerah di Indonesia, termasuk wilayah Bandung, Jawa Barat.

Penyaluran bansos PKH dan sembako ditargetkan berlangsung selama sepuluh hari, mulai 27 November hingga 6 Desember 2023. Selama itu, bansos PKH dan Sembako akan dibagikan kepada sekitar 17 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Kantorpos KCU Bandung yang dipercaya untuk menyalurkan bantuan ini sudah mempersiapkan mekanisme pengalokasian bansos dengan baik. Mulai dari berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga petugas-petugas lembaga atau dinas terkait untuk membagikan bantuan.

“Jadi di triwulan keempat ini, kita mulai pembayaran dijadwalkan mulai tanggal 27 November. Sebelum kita membayarkan memang seminggu sebelumnya kita sudah mempersiapkan diri koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan pemerintah daerah, yaitu dengan Dinsos, kemudian tentu dengan kewilayahan, kecamatan, kelurahan, dan aparat keamanan,” ujar Executive General Manager Kantorpos KCU Bandung, Arief Yudha Wahyudi.

“Berikutnya kita juga mempersiapkan untuk pemberitahuan, surat pemberitahuan kepada masyarakat pada saat dijadwalkan, mereka akan datang di tempat-tempat yang sudah kita siapkan,” sambungnya.

Masyarakat antre ambil bansos di Kantorpos (dok. ist)

Agar tepat sasaran dan merata, Arief mengatakan, KCU Bandung melakukan tiga metode penyaluran bansos. Di antaranya metode penyaluran di Kantorpos, komunitas, dan ke rumah KPM (door to door). “Komunitas, Kantorpos, dan terakhir pengantaran ke lokasi atau rumah-rumah penerima yang sakit, disabilitas, dan ODGJ biasanya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arief memastikan penyaluran bansos di Bandung yang sudah berjalan hampir seminggu berlangsung dengan baik. Bahkan, hampir tidak ada kendala ketika melakukan penyaluran khususnya metode door to door.

Menurut Arief, kendala yang terjadi bukanlah hal teknis. Misalnya, ketika ingin membagikan bantuan, para KPM rupanya sudah pindah tempat tinggal tanpa memberikan laporan kepada RT, RW, atau kelurahan setempat.

“Sebenarnya karena kita sudah beberapa kali dan sudah sering menyalurkan, relatif sedikit tantangannya. Mungkin lebih kepada sisanya (KPM yang belum menerima) itu, kadang orang bepergian. Kemudian pindah tanpa memberitahu pihak aparat,” papar Arief.

Keberadaan KPM yang berpindah tempat tinggal atau sedang bepergian, tambah Arief, memang sedikit menjadi kendala. Namun hal itu bisa diatasi.

Senada dengan Arief, juru bayar Kantorpos KCU Bandung Hernita Nurhasyanah mengaku tidak merasakan banyak kendala ketika membagikan bansos sembako dan PKH kepada KPM. Biasanya, menurut Hernita, beberapa kendala kecil yang terjadi saat KPM ingin mengambil di Kantorpos. Ketika ingin mengambil dana bantuan, ada KPM yang lupa membawa kelengkapan yang diperlukan seperti KTP, KK, dan surat undangan.

“Kalau kendala teknis seperti itu, kita komunikasikan dengan KPM untuk diinformasikan bahwa yang bersangkutannya ada apa tidak? Kalau memang tidak ada, bisa diminta difotokan dan di-print kan. Solusinya. Karena yang memang mengambil satu KK. Kalau misalkan benar-benar tidak ada, mau tidak mau harus kembali dulu pulang dan bawa,” kata Hernita.

Upaya Pos Indonesia menyalurkan Bansos Sembako dan PKH berbuah manis. Berkat perjuangan dan komitmen dalam menjalani tugas, banyak masyarakat terbantu dan merasakan manfaat dari bantuan ini.

Salah satunya, KPM asal Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Warsiti. Ia mengaku telah mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta. Ia merasa sangat terbantu karena adanya bantuan ini. Terutama dalam menjalankan usaha warung miliknya. “Berguna buat saya. Apalagi saya janda, pensiunan, dan uang pensiunannya tidak seberapa,” ujarnya. “Saya pakai dananya buat biaya tambahan warung saya.” (HG)