Hidupgaya.co – Setelah sukses melaksanakan pembukaan pelatihan bahasa Inggris di lima kabupaten yaitu Lombok Tengah, Samosir, Kepulauan Seribu, Probolinggo dan Manggarai Barat, EF Kids & Teens bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Jawa Tengah dalam Program Pelatihan Bahasa Inggris yang diikuti oleh puluhan guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari kabupaten tersebut.

“Kabupaten Magelang menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teens Indonesia untuk guru di wilayah Borobudur, Kabupaten Magelang. Tentunya, saya berharap EF Kids & Teens Indonesia untuk terus berkomitmen dan berpartisipasi melalui program-program yang berkelanjutan dan dapat menginspirasi generasi penerus, sehingga pada ujungnya bisa memberikan kontribusi pada peningkatan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Kabupaten Magelang Zaenal Arifin dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein.

Bupati juga berharap, program pelatihan itu mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing bagi guru/tenaga pendidik, sehingga nantinya bisa mendorong terciptanya generasi muda bangsa yang berkualitas.

“EF Indonesia berkomitmen turut serta memajukan pendidikan di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris dan pengembangan metode fun learning secara berkesinambungan,” ujar Country Director EF Kids & Teens Indonesia Suryadi Afan. 

Pelatihan bahasa Inggris dengan cara fun learning bagi guru/pendidik di wilayah Borobudur, Kabupaten Magelang (dok. ist)

Dalam Program Pelatihan Bahasa Inggris, EF Kids & Teens membagikan metode fun learning yang kreatif dan efektif bagi tenaga pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran Bahasa Inggris ke siswa dan siswi peserta didik. Program pelatihan ini terdiri dari lokakarya secara tatap muka langsung dan workshop melalui online yang diadakan sebanyak 4 kali secara intensif. Terdapat banyak modul pembelajaran yang dapat dipraktikkan oleh para tenaga pendidik yang mudah diaplikasikan dalam proses belajar mengajar.

Dia menambahkan, program pelatihan itu bukan kali pertama dijalankan. “Sebelumnya kami telah melakukan program pelatihan bagi tenaga pendidik PAUD. Selain itu, EF juga telah menyelenggarakan program dukungan untuk Pengajar Muda #TeacherforTheFuture ke berbagai daerah pelosok Indonesia,” terangnya.

Selain itu, sejak 2014 hingga saat ini, EF telah mengirimkan pengajar muda guna mendukung pengembangan kapasitas tenaga pendidik ke beberapa daerah pelosok Indonesia seperti Kabupaten Natuna, Riau, Kabupaten Paser di Kalimantan Timur, dan Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

“Tahun ini kami fokus pada pengembangan tenaga pendidik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di wilayah program Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan cakupan destinati wisata lainnya di Indonesia,” imbuh Suryadi.

Suryadi menyebut, EF telah melaksanakan pelatihan berbahasa Inggris untuk 5 kabupaten dengan total jumlah guru lebih dari 300 guru dari tingkat SD dan tingkat SMP. “Mengingat Kabupaten Magelang memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, tahun ini EF Kids & Teens Indonesia juga melaksanakan program pelatihan di sini. Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang menyimpan nilai sejarah yang tinggi di Kabupaten Magelang,” ujarnya. 

Kemegahan arsitektur Candi Borobudur, luas area, dan juga sejarahnya membuat candi ini masuk menjadi salah satu warisan budaya dunia yang ditetapkan langsung oleh UNESCO pada tahun 1991. Karena warisan budaya ini, hingga kini Indonesia sering disebut sebagai Negeri Seribu Candi. 

“Sebagai bentuk dukungan atas peningkatan wisata di daerah ini, EF Kids & Teens Indonesia pun menunjukkan komitmen dengan membantu meningkatkan kemampuan Berbahasa Inggris di area wisata Borobudur,” beber Suryadi.

Hal senada disampaikan Director of Corporate Affairs EF Kids & Teens Indonesia Juli Simatupang, yang mengatakan EF Kids & Teens Indonesia menyasar para tenaga pendidik agar mereka memiliki kapabilitas yang mumpuni untuk menyampaikan materi pengajaran kepada para peserta didiknya. “Nantinya modul-modul ini dapat membantu para tenaga pendidik dalam mengajarkan bahasa Inggris ke peserta didik. Dengan demikian, anak didik lebih percaya diri untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris,” terangnya.

Modul pembelajaran yang diberikan ke para tenaga pendidik terdiri dari pelatihan berbagai strategi dan teknik pengajaran yang menciptakan pembelajaran yang positif, interaktif dan menyenangkan. Pembelajaran menggabungkan edukasi dengan permainan yang seru agar anak terpacu untuk menggunakan bahasa Inggris. (HG)