Hidupgaya.co – Gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang berlangsung selama tiga hari, 19-21 Oktober 2023 berhasil membukukan transaksi sebesar US$20,1 juta atau setara dengan Rp330 miliar. Nilai tersebut naik dibanding gelaran tahun sebelumnya sebesar US$13,2 juta atau setara Rp260 miliar.
Transaksi tersebut berasal dari buyer dalam negeri dan luar negeri di antaranya dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Prancis, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Oman, Lebanon, Arab Saudi, Somalia, Bangladesh, dan Afrika Selatan, demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto serta Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi di acara penutupan ajang JMFW di ICE BSD, Sabtu (21/10/2023).
“Hal ini menjadi bentuk kepercayaan buyer internasional terhadap keunggulan produk modest fashion tanah air. JMFW 2024 telah berhasil membuktikan menjadi ikon kolaborasi pemangku kepentingan fashion dari hulu ke hilir, tidak hanya pemerintah, tetapi juga pelaku bisnis, akademisi, perbankan, serta media,” ujar Didi.
Pernyataan Bersama L’adresse Paris Agency dengan 7 Merek Indonesia
Di acara penutupan JMFW 2024, juga dilangsungkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Am by Anggiasari dengan Susan Erni Dietch mengenai transaksi modest fashion Indonesia di Amerika Serikat. Selain itu, juga ditandatangani Pernyataan Bersama antara Amal Sultan dari L’adresse Paris Agency dengan 7 merek Indonesia yakni IKYK, Artkea, 3Mongkis, Long Story Short, Christin Wu, Aidan and Ice, serta BLP Beauty.

Pernyataan bersama L’adresse Paris Agency dengan 7 merek Indonesia (dok. ist)
Melalui pernyataan bersama tersebut Amal Sultan akan membantu melakukan promosi modest fashion untuk pasar Eropa.
Hadir pada penutupan tersebut yaitu Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Paris Prancis Mohamad Oemar, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso, serta Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Ita Rulina.
Kesempatan sama Ita mengatakan bahwa permintaan modest fashion di dunia terus meningkat, bukan hanya dari negara dengan penduduk mayoritas muslim, tetapi juga nonmuslim. Hal ini karena model busana modest fashion Indonesia lebih universal dan mengedepankan nilai yang berkelanjutan dan bersifat inklusif, dua hal yang disukai negara global.
“Kekayaan budaya Indonesia yang luas dan indah dari Sabang-Merauke memberikan peluang besar untuk dimanfaatkan desainer Indonesia sehingga modest fashion yang dibawa memiliki keunikan tersendiri,” ujar Ita. “Diharapkan di masa depan nanti, Indonesia bisa menjadi pusat modest fashion dunia. Marilah bersama berkolaborasi menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,.”
Selain peragaan busana dari jenama terkenal, JMFW tahun ini memberikan wadah aktualisasi bagi desainer-desainer muda. Termasuk, akademisi melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang menampilkan karya dari 37 desainer muda dari 12 satuan pendidikan vokasi. JMFW juga menjadi saksi lahirnya generasi baru dalam dunia fashion dengan dilaksanakannya wisuda 20 siswa Islamic Fashion Institute serta peragaan busana karya para siswa tersebut.
Penandatanganan Nota Kesepahaman IFI dan DCSA
Di ajang JMFW 2024 juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Islamic Fashion Institute (IFI) dengan buyer asal Korea Selatan Dongdaemun Clothing Sewing Association (DCSA) senilai US$2,5 juta.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif, Miftah Farid mengungkapkan, MoU yang dilakukan IFI dan DCSA meliputi kerja sama dalam tiga hal. Pertama, yaitu pemberian lokakarya dan sosialisasi terkait modest fashion oleh tenaga ahli IFI. Lokakarya ini tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga di Jepang, Amerika Serikat, dan Persatuan Emirat Arab (PEA).
Kedua, dari sisi promosi modest fashion, DCSA akan memfasilitasi toko khusus modest fashion di Dongdaemun Design Plaza (DDP), Seoul, Korea Selatan. Ketiga, kerja sama pertukaran pelajar. Dalam hal ini, IFI akan memberikan beasiswa untuk mahasiswa Korea Selatan dan sebaliknya.
“Penandatanganan nota kesepahaman tersebut menunjukkan kepercayaan internasional terhadap fashion modest Indonesia. Selain itu, kerja sama pengiriman tenaga ahli IFI ke Korea Selatan menunjukkan sektor pendidikan sangat penting dalam upaya penguatan industri fashion modest Indonesia,” ujar Miftah.
Closing ceremony JMFW 2024 (dok. ist)
Pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus kepada penguatan sektor modest fashion nasional seiring dengan peningkatan permintaan global terhadap produk halal termasuk fashion Muslim. Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report tahun 2022, daya beli konsumen global terhadap produk fashion muslim meningkat 6,1 persen dalam empat tahun terakhir dan diperkirakan terus mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan jumlah konsumen.
“Oleh karena itu, penandatanganan MoU IFI dengan DCSA dianggap sebagai momentum yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor modest fashion nasional sekaligus menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia tahun 2024,” beber Miftah.
Pelaksanaan JMFW 2024 melibatkan berbagai pihak mulai dari kementerian/lembaga seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia, Kadin, hingga pihak swasta yang berperan sebagai sponsor seperti Wardah, Mustika Ratu, APR, UBS, Bank Syariah indonesia, Toyota, Tokopedia, Vivere, dan You-C 1000. (HG)
