Hidupgaya.co – Drama tari musikal ‘Karaeng Pattingalloang’ yang menghadirkan Illenk Gentille Andilolo, Komunitas Seni ROJITA dan Taufan Purbo baru saja dipentaskan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya Jakarta. Drama tari musikal yang sempat dipentaskan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022 menceritakan tentang Karaeng Pattingalloang (1600-1654) dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Illenk Gentille Andilolo selaku penari, koreografer dan juga sutradara dalam pertunjukan drama tari musikal, mengatakan Karaeng Pattingalloang kurang begitu terdengar di tanah air. “Padahal dia adalah sosok raja dari Kerajaan Gowa dan Tallo, serta punya darah Bugis,” ujarnya.
Illenk menambahkan, Karaeng Pattingalloang merupakan seorang tokoh yang paling dikenal oleh orang-orang Eropa dari kota-kota pelabuhan di Jalur Rempah Nusantara. “Fasih empat bahasa, terutama Latin. Karaeng Pattingalloang merupakan leluhur yang belum teringat karena sering tidak disebut namanya,” bebernya.
Drama tari musikal ‘Karaeng Pattingalloang’ dipentaskan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya (dok. Hidupgaya.co)
Sosok Karaeng Pattingalloang adalah cendekiawan yang terkenal akan kecintaannya akan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dan tak hanya dihormati sebagai raja, tetapi juga secara internasional. Dia adalah putra Raja Tallo VII Karaeng Matowaya (1573-1636) dengan Iwara, putri sulung Raja Gowa XII Tunijallo (1565-1590).
Illenk menambahkan, kolaborasi bersama Komunitas Seni ROJITA, seniman penari Kabupaten Barru Sulawesi Selatan dan Taufan Purbo di Auditorium Galeri Indonesia Kaya itu merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan dan melestarikan kebudayaan Sulawesi Selatan seperti lagu, tarian serta kisah rakyat ke hadapan para penikmat seni.
Pertunjukan yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini, dibuka dengan tarian Pakkarena bura’ne yang menjadi simbol dari penjaga kerajaan dan maritim dari kerajaan Sulawesi Selatan ketika hendak berlayar. Setelah menyaksikan tarian pembuka, penikmat seni disuguhkan dengan suara merdu dari Taufan Purbo serta visual dari video yang menampilkan babak-babak ketika tokoh Karaeng berjelajah dari Makassar hingga ke Benua Biru yang juga dikenal sebagai Benua Eropa.
Selanjutnya penonton disuguhkan kembali dengan dua tarian bertajuk Benua Biru dan Pakarena. Di pengujung acara, penikmat seni diajak untuk ikut bernyanyi bersama dengan menyanyikan lagu daerah dari Makassar bertajuk Angin Mamiri.
Drama tari musikal ‘Karaeng Pattingalloang’ dipentaskan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya (dok. Hidupgaya.co)
Direktur Program Galeri Indonesia Kaya Renitasari Adrian mengatakan drama tari musikal ‘Karaeng Pattingalloang’ yang dipentaskan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya itu menjadi sebuah pertunjukan spesial karena menjadi preview episode terbaru dari program #MusikalDiRumahAja yang menghadirkan kisah rakyat dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sejak awal diluncurkan pada 2020, http://www.indonesiakaya.com kerap berkolaborasi dengan BOOW Live dalam menghadirkan #MusikalDiRumahAja. “Menghadirkan kisah rakyat di atas panggung pertunjukan maupun YouTube menjadi wadah kami untuk melestarikannya kepada penikmat seni, khususnya generasi muda. Semoga selain menghibur, pertunjukan yang juga menjadi pra-peluncuran dari episode terbaru #MusikalDiRumahAja ini juga dapat menambah pengetahuan para penikmat seni tentang kebudayaan Indonesia,” ujar Bayu Pontiagust selaku Executive Producer BOOW Live.
#MusikalDiRumahAja: Karaeng Pattingalloang dapat disaksikan oleh para penikmat seni mulai Minggu (15/10/2023) pukul 19.00 WIB di kanal YouTube IndonesiaKaya. (HG)

