Hidupgaya.co – Nawa, merek fashion lokal menyajikan gaya hip hop menyasar anak muda dengan sentuhan kekinian khas Indonesia, baru saja melepas koleksi perdananya. Uniknya, tidak hanya memiliki standar kualitas yang baik, dalam setiap koleksinya Nawa juga menampilkan kain tradisional dengan teknik jahit dan finishing touch yang cermat.
Merek Nawa dibesut oleh tiga sahabat, yakni Latisha Soeryadjaya, Yusuf Hantha Raszanov, Dasril Buyung. Ketiganya memutuskan berkolaborasi dengan peran-peran masing-masing. Latisha sebagai creative director, Yusuf menangani creative visual, sementara Dasril lebih ke produksi.
Koleksi Nawa menggunakan kain tradisional Indonesia (dok. ist)
Untuk koleksi perdananya, ketiga personel Nawa sepakat menggunakan kain tradisional asal Indonesia, yaitu batik dari Solo, Jawa Tengah dan kain tenun ikat asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). “Desain Nawa unik dengan keberagaman kain tradisional Indonesia. Koleksi kami secara keseluruhan menampilkan sentuhan muda dan segar, menyasar pasar Milenial dan Gen Z,” ujar Latisha di acara pergelaran busana Nawa yang digelar di Hallf Patiunus Kebayoran Baru, Jakarta (15/9/2023).

Pendiri Nawa: Latisha Soeryadjaya (tengah), diapit Yusuf Hantha Raszanov dan Dasril Buyung (dok. ist)
Selanjutnya, mereka sepakat tetap akan menggunakan kain-kain tradisional Indonesia dan tidak berencana memproduksi kain sendiri. “Lebih baik kami mendukung para perajin atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan menggunakan kain-kain produksi mereka agar mereka bisa lebih berkembang,” ujar ketiganya kompak.
Koleksi Nawa menggunakan kain tradisional Indonesia (dok. ist)
Bicara soal arti merek, Nawa bisa dimaknai sebagai kehidupan. Kata Nawa berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya sembilan. Dalam filosofi Jawa angka sembilan dianggap simbol dari kesempurnaan. Banyak makna filosofi di balik angkat sembilan, salah satunya dari falsafah Jawa Kuno yang mengatakan bahwa hidup itu terdiri dari delapan elemen dan satu pancer atau pusat (rohani). Pancer ini yang membuat kedelapan elemen tadi menjadi hidup.
Seluruh koleksi Nawa bakal dipasarkan secara online maupun offline. Untuk online akan dilaksanakan melalui website, Instagram, dan Tokopedia. Sementara secara luring akan dijual di sejumlah toko, di Indonesia maupun Singapura, dengan kisaran harga Rp200 ribu hingga Rp2 juta. (HG)

