Hidupgaya.co – Desainer sekaligus pendiri Istituto di Moda Burgo Indonesia, Jenny Yohana Kansil merilis buku biografi bertajuk ‘Jejak Inovatif Jenny Yohana Kansil’ yang ditulis Asteria Elanda. Dalam buku setebal 168 halaman, Jenny yang memiliki merek JYK, membagikan pengalaman hidup, termasuk tentu saja kiprahnya di industri fashion Indonesia.
Awalnya, Jenny merasa tak terbakat di dunia fashion. Namun ia sadar bahwa dunia fashion membuatnya merasa hidup. Jenny pun rela meninggalkan kariernya yang bisa dibilang gemilang di bidang keuangan dan memberinya stabilitas finansial demi mempelajari ilmu fashion di Eropa.
“Dulu saya pikir saya tidak berbakat di dunia fashion, namun saya belajar bahwa untuk bisa berkarya di dunia fashion tak hanya butuh bakat, tapi juga keahlian. Skill atau keahlian itu bisa dipelajari,” terang Jenny di acara peluncuran buku biografinya di Plaza Indonesia, baru-baru ini.
Jenny Yohana Kansil (dok. Hidupgaya.co)
Mengasah ilmu fashion di benua Eropa, upaya Jenny mewujudkan mimpi di bidang fashion dimulai. Buah dari perjuangan panjang ini, dia berhasil memboyong sekolah mode Istituto di Moda Burgo Indonesia pada 2011, dan hingga kini telah meluluskan hampir seribu siswa dan melahirkan desainer berkualitas. Sebutlah Benita & Janice yang membawa merek fashion Maquinn di ajang Milan Fashion Week Spring/Summer 2021.
Memiliki minat tinggi di fashion tak membuat Jenny berpuas diri. Dia memiliki hasrat lain sebagai pendidik sekolah fashion. Sebagai pendidik, Jenny mengaku harus mampu menangkap visi dari setiapsiswa serta membantu mereka untuk mewujudkannya.

Jenny Yohana Kansil (tengah) di acara peluncuran buku biografi ‘Jejak Inovatif Jenny Yohana Kansil’ di Jakarta (dok. Hidupgaya.co)
Menimba ilmu di luar negeri membuat Jenny banyak belajar, di antaranya desainer harus mempelajari sistem, membuat dan mengikutinya. “Murid saya harus mempelajari sistem, mampu membuat sistem, dan mengikutinya. Sebab faktanya memang banyak manufaktur yang tidak mau bekerja sama dengan desainer Indonesia, karena cara kerjanya yang ‘koboi’,” bebernya.
Sebagai desainer, Jenny memiliki pencapaiannya sendiri, yakni sukses membawa Batik Durian khas Lubuklinggau di Emerging Talents Milan Fashion Show pada 2021. Selain itu, desainer yang dilahirkan dari orang tua yang memiliki disiplin tinggi ini juga berhasil meraih penghargaan ‘The Genius of Gianni Versace Award’ di Milan pada 21 September 2022.
Melalui buku biografi itu Jenny menegaskan bahwa kesuksesan bukanlah titiknya untuk berhenti. “Keberanian adalah aset berharga, termasuk berani bermimpi, gagal, dan berani mencoba kesempatan yang paling sulit,” tandasnya. (HG)
