Hidupgaya.co – Masakan Bali identik dengan cita rasa otentik, kaya bumbu rempah tradisional dan menyajikan olahan beragam dan cocok dengan lidah kebanyakan orang. Tidak mengherankan apabila banyak orang yang merindukan masakan Bali dan ingin selalu kembali ke daerah wisata yang juga memukau dengan pemandangan alamnya itu.

Bagi yang ingin merasakan makanan khas Bali namun tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan perjalanan ke sana, coba deh sambangi restoran Bali Timbungan di kawasan Mahakam Blok M Jakarta Selatan yang baru saja diresmiikan. Resto Bali Timbungan di kawasan Mahakam ini merupakan cabang kedua di Jakarta, selain Bali Timbungan Sarinah yang diresmikan pada 2022. Dengan demikian, Resto Bali Timbungan hingga kini berjumlah empat, dua di antaranya berada di Bali, tepatnya di Bedugul dan Sunset Road Kuta.

“Bali Timbungan Mahakam merupakan cabang keempat sebagai wujud komitmen untuk mengembangkan bisnis hingga ke luar Bali. Ini juga menjadi cara kami untuk menghadirkan Balinese Heritage Cuisine bagi warga Jakarta yang rindu dengan masakan otentik Bali,” terang Billy Hartono Salim, pemilik Bali Timbungan sekaligus Secret Garden Village Group dalam temu media di Resto Bali Timbungan Mahakam menandai pembukaan restoran yang menyajikan kekayaan kuliner Pulau Dewata, Senin (28/8/2023). 

Grand opening Bali Timbungan Mahakam Jakarta, Senin (28/8/2023)

Bali Timbungan Mahakam menawarkan beragam menu makanan khas Pulau Dewata, salah satunya adalah Bebek Timbungan, hidangan tertua Bali yang disuguhkan untuk para raja-raja menurut naskah kuno Dharma Caruban.

“Salah satu kunci kenikmatan Bebek Timbungan itu berkat teknik memasak yang digunakan, yakni slow cook dengan menggunakan bambu dan asap dari api kecil. Lama memasak bisa mencapai 8 jam untuk mendapatkan daging bebek yang lembut saat disantap,” ujar Billy.

Teknik memasak slow cook itu selain melembutkan daging juga dapat menanamkan rasa secara bertahap, matang merata, sambil mempertahankan saripati dan rasa makanan. “Jadi bambu itu semacam menjadi alat presto alami yang melembutkan daging dan membuat bumbu meresap secara bertahap,” ujarnya.

Diakui Billy, teknik memasak slow cook bukan hal yang baru di Bali, melainkan sudah digunakan sejak berabad-abad lalu di dapur kerajaan di Bali. 

Bebek Timbungan konon merupakan hidangan tertua Bali yang disuguhkan untuk para raja, dan menjadi menu andalan Bali Timbungan. Untuk mempertahankan rasa otentik, Billy mengatakan bumbu masih didatangkan dari Bali. “Kami mempertahankan warisan leluhur dengan menggunakan bumbu khas Bali, basa genep, yang terdiri dari 15 macam bahan dan proses pemasakan yang panjang untuk menghasilkan menu dengan cita rasa yang unik dan otentik,” terangnya.

Hidangan yang disajikan di Bali Timbungan tidak mengandung babi atau menggunakan arak/alkohol, jadi bisa dikonsumsi masyarakat Muslim. Saat ini pihak resto sedang mengurus sertifikasi halal. 

Pengusaha sepatu Niluh Djelantik terlihat hadir di acara pembukaan Resto Bali Timbungan Mahakam. Sosok perempuan yang menyebut dirinya Mbok Niluh, mengaku sudah menjadi pelanggan Bali Timbungan di Bali sejak awal berdiri. “Mbok Niluh pelanggan sejak lama di Bali. Resto ini menawarkan masakan tradisional dengan konsep ngumpul keluarga dengan menu sharing. Masakan tradisional Bali yang dulunya hanya bisa dinikmati di kampung kami, kini bisa dirasakan di Bali Timbungan,” ujarnya.

Hadirnya Bali Timbungan di Jakarta, sebut Niluh, menyentuh hatinya. “Ini menyentuh hati kami sebagai masyarakat Bali. Bali goes to Jakarta melalui Bali Timbungan,” ujar Niluh yang berharap hidangan Bali akan mendunia. “Kita ingin hidangan lokal yang mendunia. Diharapkan selanjutnya Bali Timbungan goes to international dengan kuliner Balinya.”

Hidangan Megibung Seafood di Bali Timbungan (dok. hidupgaya.co)

Tradisi Megibung

Yang unik di Bali Timbungan adalah adanya cara makan Megibung, yaitu tradisi makan bersama dalam satu wadah dan duduk dalam posisi melingkar yang penuh dengan nilai kebersamaan yang dulunya diperkenalkan di Karangasem Bali. Konon, itu adalah cara raja Bali mendekatkan diri dengan para prajurit di medan perang. Tradisi Megibung ini kemudian dilestarikan, tujuannya untuk menjaga, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dengan mengesampingkan status sosial. 

Bali Timbungan memiliki dua jenis menu Megibung, yaitu Megibung Bebek dan Megibung Seafood. Megibung sendiri terdiri dari beberapa jenis makanan dari beberapa daerah di Bali yang digabungkan menjadi satu wadah, yaitu dulang – yaitu nampan yang berbentuk lingkaran, memiliki leher dan kaki penyangga, dengan permukaan datar, digunakan untuk tempat sesaji/kelengkapan peribadatan dan juga untuk tempat membawa makanan. 

Megibung memiliki tata nilai dan aturan yang khas, yaitu orang-orang yang makan duduk bersila secara teratur dan membentuk sebuah lingkaran. Ada hal unik dalam menyantap makanan dengan cara Megibung, yakni tangan yang mengambil makanan tidak boleh menyentuh mulut. Jadi saat memasukkan makanan ke mulut dengan cara ‘dilempar’. Selain itu, usai Megibung, sisa makanan akan dibiarkan jadi ayam-ayam yang terdapat di lingkungan sekitar bisa ikut menikmati makanan sisa.

Tak kurang 10 jenis masakan dihidangkan dalam tradisi Megibung. Megibung Seafood misalnya terdiri dari ikan bakar, kerang bakar, udang bakar, sate cumi yang merupakan makanan khas Jimbaran, sudang lepet merupakan makanan khas Singaraja, sate lilit makanan khas Karangasem, bulung makanan khas pesisir pantai di Bali seperti Sanur dan Serangan, dan juga dilengkapi dengan soup seafood (sari segara).

Bali Timbungan juga menyajikan menu Balinese Heritage Cuisine lain, salah satunya adalah Ayam Srosob, yakni menu khas dari daerah Klungkung. Sekilas, makanan ini terlihat seperti Tipat Kuah Blayag, makanan khas Singaraja. Namun yang membedakannya adalah Ayam Srosob menggunakan ayam yang dipanggang dan bumbu basa genep yang dicampur dengan parutan kelapa.

Aktivis kuliner Santhi Serad mengatakan miniatur masakan Bali di Indonesia bisa dirasakan di Bali Timbungan. Menurut pendiri gerakan Aku Cinta Masakan Indonesia tersebut, sejak lama Bali identik dengan gastronomi yang kaya. “Dengan hadirnya Bali Timbungan Mahakam, kini masyarakat bisa menikmati Bali di Jakarta,” ujarnya.

Menurut Shanti, Megibung merupakan tradisi unik dan perlu dilestarikan. “Ini unik sekali. Saya akan ajak para tamu dari luar negeri untuk merasakan pengalaman Megibung di Bali Timbungan sekaligus merasakan Bali di Jakarta dengan tradisi-tradisinya,” ujar aktivis kuliner yang juga pemilik kebun herbal.

Tentang Bali Timbungan

Untuk diketahui, The Luwus restaurant – Secret Garden Village adalah cikal bakal lahirnya restoran Bebek Timbungan yang berdiri pada 2016. Saat itu menu Bebek Timbungan yang sudah jarang sekali terdengar namanya, dimasukkan ke dalam salah satu menu di restoran ini.

Melihat antusias yang begitu tinggi terhadap masakan Bali di restoran The Luwus, gerai kedua restoran khusus ‘Balinese Cuisine’ dengan nama Bebek Timbungan pada 2018 yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata RI saat itu di daerah Sunset Road, Kuta Bali, dibarengi dengan perubahan nama The Luwus menjadi Bebek Timbungan di kompleks wisata edukasi Secret Garden Village. 

Billy Hartono Salim (kedua dari kanan), diapit Shanti Serad (paling kanan) dan Niluh Djelantik di acara pembukaan Bali Timbungan Mahakam Jakarta, 28 Agustus 2023 (dok. hidupgaya.co)

Selama tiga tahun berturut-turut Bebek Timbungan Heritage Cuisine Resto telah memenangkan juara Balinese Food Festival dan mendapatkan predikat Best of The Best Balinese Food Festival 2016 – 2018 yang digelar oleh Yayasan Tri Hita Karana Bali. 

Selain itu, Bebek Timbungan memenangkan Melapa-Melapi Awards 2018 pada kategori lainnya yaitu Best of Taste, Best of Serving, Best of Presentation.

Tahun 2022 menjadi titik balik bagi Bebek Timbungan yang mengubah namanya menjadi Bali Timbungan, dengan menyajikan menu yang lebih kaya ragam dan menghadirkan sajian yang digali dari seluruh penjuru Pulau Bali, bertepatan dengan dibukanya gerai pertama di luar Pulau Bali, di sebuah pusat perbelanjaan bersejarah, Sarinah, Jakarta Pusat. (HG)