Hidupgaya.co – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peranan yang besar dalam perekonomian Indonesia. Sebanyak 64,5 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi pada 2025 akan bernilai US$135 miliar. Sayangnya, pada praktik di lapangan, perempuan pelaku UMKM menghadapi banyak kendala, antara lain kendala dalam mengelola bisnisnya. Di sisi lain, minimnya inovasi menjadi salah satu penyebab UMKM berhenti di tengah jalan.
Guna mendorong pelaku UMKM, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) tahun ini melanjutkan Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag ‘Kekuatan untuk Menang’ dan kembali bekerja sama dengan Komunitas Ibu Profesional.
“Dengan jangkauan peserta yang lebih banyak dan area yang lebih luas, program ini menjadi wadah dan fasilitator bagi ibu-ibu pelaku UMKM di bidang kuliner untuk mengembangkan potensi usahanya dan menjadi ekosistem ruang tumbuh dan membangun kapasitas,” terang Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro di acara temu media virtual, Selasa (15/8/2023).
Andrew menandaskan, FFI berkomitmen untuk melakukan penguatan terhadap UMKM di Indonesia, khususnya UMKM perempuan, agar tumbuh dan berkembang, menjadi usaha yang menguntungkan dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Tahun ini FFI memperbanyak jumlah peserta dan memperluas cakupan area agar lebih banyak ibu yang memiliki ‘kekuatan untuk menang’ dengan menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam bisnis kuliner sehingga menjadi lebih mandiri secara finansial dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Tangkapan layar peluncuran program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag 2023 (dok. Hidupgaya.co)
Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag merupakan salah satu program dukungan UMKM yang akan melanjutkan komitmen FFI dan komunitas Ibu Profesional untuk mewadahi dan memfasilitasi ibu-ibu pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas diri dan bisnisnya melalui pelatihan pemasaran, keamanan pangan, kreasi resep, food photography, sampai dengan penggunaan platform online untuk maksimalkan pemasaran produk.
Andrew menyampaikan, program ini juga akan memberdayakan pelaku UMKM perempuan agar dapat menginspirasi lingkungan sekitarnya dalam menemukan ide bisnis di bidang kuliner yang brilian dan inovatif, melalui makanan sehari-hari yang lezat dan terbuat dari SKM.
Tahun ini, Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag akan menjangkau 650 pelaku UMKM anggota program Dapur Ibu Bersama yang diinisiasi oleh komunitas Ibu Profesional. Mereka akan mendapatkan pelatihan umum berupa strategi pemasaran, keamanan pangan, dan kreasi resep.
Secara total hingga akhir tahun 2023, FFI menargetkan untuk menjangkau 1000 UMKM perempuan yang bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan Komunitas Ibu Profesional.
Bila pada tahun lalu program ini menjangkau Kawasan Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat, tahun ini areanya diperluas menjadi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jabodetabek,
Banten, Bali, dan NTT/NTB. Pendaftaran peserta akan dibuka mulai bulan Agustus 2023, dilanjutkan dengan seleksi untuk peserta Dapur Ibu Bersama. Kemudian program edukasi serta kegiatan pendukung akan mulai dilakukan pada September 2023 hingga akhir tahun.
Sabar dan Tidak Mudah Menyerah
Lulu, salah satu peserta program Kedai Kreatif tahun 2022, mengatakan program itu telah membantunya meningkatkan kapasitas bisnis kulinernya, khususnya setelah suaminya terkena PHK pada 2022. Saat suami terkena PHK, Lulu mengaku hilang motivasi. “Tapi saya menguatkan diri dan memacu semangat untuk terus menghadapi tantangan serta mencari solusi, agar kita bisa bertahan dari kondisi yang kurang baik itu,” ujarnya.
Ketika mengikuti program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag, Lulu mengaku banyak terbantu dengan meningkatkan pengetahuan terkait manajemen produk, waktu, dan pemasaran dalam menggeluti sebuah usaha. “Saya bisa mengelola usaha lebih baik berkat training dan ilmu yang saya dapatkan dari program ini,” ujarnya.
Saat ini usaha Lulu masih berjalan dengan nama instagram @360bylulu. “Intinya jangan mudah menyerah, sabar, memanfaatkan ekosistem untuk meningkatkan kapasitas diri sendiri, sehingga ibu-bu akan menjadi lebih berdaya, mandiri secara finansial,” saran Lulu. (HG)
