Hidupgaya.co – Di dunia perawatan kulit (skincare), asam glikolat menjadi bahan yang kerap digunakan untuk mendapatkan kondisi kulit yang lebih baik. Asam glikolat (glycolid acid) merupakan eksfoliator kimiawi yang terjadi secara alami/banyak ditemukan pada beberapa tanaman.

Asam glikolat adalah senyawa yang secara alami terdapat pada buah-buahan, bit, dan tebu tertentu. Dalam bentuknya yang murni, tidak berbau dan tidak berwarna.

Banyak produk dan perawatan kulit menggunakan bahan ini, meskipun perusahaan kosmetik biasanya menggunakan asam glikolat yang berasal dari laboratorium.

Asam glikolat memiliki sifat pengelupasan, menghidrasi kulit, dan anti-penuaan. Bahan ini bekerja dengan meningkatkan jumlah zat yang membantu regenerasi kulit dan produksi kolagen. Namun, penting untuk menggunakannya dengan benar untuk menghindari efek samping.

Untuk diketahui, asam glikolat adalah zat yang secara kimiawi mengelupas kulit dengan melarutkan sel kulit mati dan minyak. Bahan ini juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen, dan mendukung kelembapan kulit.

Ilustrasi pemakaian asam glikolat (dok. ist)

Asam glikolat dapat menghilangkan lapisan sel kulit paling atas tanpa perlu digosok, yang dapat menyebabkan iritasi. Ini juga berguna dalam perawatan jerawat, hiperpigmentasi, dan tanda-tanda penuaan yang terlihat. Namun, seperti semua eksfolian kimiawi, penggunaan asam glikolat terlalu sering, dengan konsentrasi yang terlalu tinggi, atau salah dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan kulit.

Asam glikolat termasuk dalam kelompok asam yang oleh para ahli disebut sebagai asam alfa hidroksi (AHA). AHA adalah bahan populer dalam produk perawatan kulit.

Jenis AHA lainnya termasuk asam sitrat (hadir dalam buah jeruk), asam malat (terdapat pada apel), asam laktat (terkandung dalam susu).

Asam glikolat memiliki struktur molekul terkecil, yang memungkinkannya menembus lebih dalam ke dalam kulit.

Asam Glikolat Bukan untuk Semua Orang

Asam glikolat tidak cocok untuk semua orang. Konsultasikan dengan dokter apakah produk tersebut tepat untuk kamu gunakan. Selain itu, tunggulah sampai kulit yang rusak atau terbakar matahari sembuh sebelum mengoleskan asam glikolat ke area tersebut.

Bagi yang baru memulai pemakaian asam glikolat, lakukan saran berikut dirangkum dari laman Medical News Today:

1. Lakukan uji tempel 

Coba produk pada area kecil kulit yang tidak ada di wajah. Dengan begitu, kita akan mengetahui apakah kulit akan menoleransinya. Jika tidak ada gejala yang muncul, oleskan ke wajah.

2. Mulai perlahan

Yang terbaik adalah memulai dengan asam glikolat berkekuatan rendah, bagi orang yang jarang menggunakannya. Jika kulit terasa lebih halus dan tidak menunjukkan tanda-tanda reaksi yang merugikan, maka secara perlahan tingkatkan pemakaiannya dengan mengikuti petunjuk pada label produk. Jangan menggunakannya terlalu kerap melebihi yang disarankan oleh label atau dokter.

3. Pilih satu produk 

Tidak perlu menggunakan seluruh lini perawatan kulit yang mengandung asam glikolat. Satu produk saja sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya. Memperkenalkan satu produk baru pada satu waktu juga memungkinkan seseorang untuk melihat apakah itu berhasil.

4. Gunakan di malam hari

Asam glikolat meningkatkan risiko sengatan matahari, oleh karena itu sebagian orang lebih suka menggunakannya di malam hari.

5. Aplikasikan tabir surya 

Selalu oleskan tabir surya sebagai langkah terakhir dalam rutinitas sebelum keluar rumah saat menggunakan AHA. Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA) menyarankan untuk memakai tabir surya setiap hari selama perawatan dan setidaknya satu minggu sesudahnya. (HG)