Hidupgaya.co – Peritel global asal Jepang, Uniqlo, dikenal luas memiliki koleksi busana berteknologi, salah satu yang masyhur adalah Heattech, yang telah dikembangkan selama 20 tahun – dirancang menahan panas tubuh dan telah memberikan kehangatan serta kenyamanan tanpa perlu menggunakan banyak lapisan pakaian.
“Heattech merupakan pakaian yang tipis tapi hangat, lembut dan nyaman sangat cocok untuk digunakan berlapis atau layering terutama di musim hujan. Dengan peningkatan bahan yang terus dilakukan, seratnya pun dibuat lebih halus dan lebih konsentris,” ujar Lisqia Lalantika, Marketing Manager Uniqlo Indonesia di peluncuran koleksi Fall/Winter 2023 yang berlangsung di Uniqlo Lippo Mall Kemang Village Jakarta, baru-baru ini.
Dia menambahkan, untuk meningkatkan kenyamanan, Heattech juga dibuat dari 100% katun yang ekstra hangat dan lembut di kulit.
Cocok dikenakan saat berkunjung ke negara dengan cuaca dingin atau saat musim hujan, sebut Lisqia, teknologi Heattech ini menyajikan sejumlah keunggulan, di antaranya dilengkapi dengan molekul H2O (air) yang bisa berubah menjadi gas saat keringat dan uap air menguap – sehingga terjadi pergerakan cepat di antara kulit dan kain Heattech.
Selain itu, lanjut Lisqia, teknologi ini membuat pakaian mengering dengan cepat dan menjaga kehangatan pemakainya d mana saja, serta tentu saja serat pakaian dengan teknologi Heattech bisa menjaga kehangatan di sekitar kulit, sehingga sangat cocok dipakai di cuaca dingin.
Dia menambahkan, dari sisi fungsionalitas, terdapat tiga jenis koleksi Heattech dengan tingkat kehangatan berbeda yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, yakni Heattech yang digunakan dalam cuaca dingin normal, Heattech Extra Warm dengan kehangatan 1,5 kali lebih dari Heattech untuk cuaca yang lebih dingin dari biasanya, serta Heattech Ultra Warm yang 2,25 kali lebih hangat dari Heattech. “Untuk yang disebut terakhir, cocok untuk digunakan di tempat dengan cuaca yang sangat dingin atau ekstrem,” tutur Lisqia.
Inspirasi gaya busana layering koleksi Uniqlo Fall/Winter 2023 (dok. Hidupgaya.co)
Teknik Berbusana Layering
Menyambut Fall/Winter 2023, Uniqlo menyajikan koleksi LifeWear dengan inspirasi gaya layering, yang cocok dikenakan di negara beriklim tropis seperti Indonesia. “Modern layering ini cocok dikenakan di musim dingin, namun tetap bisa dipakai di Indonesia, misalnya saat musim hujan,” ujar Lisqia.
Layering merupakan konsep berpakaian dengan mengenakan beberapa lapis baju mulai dari dalaman hingga luaran yang dikombinasikan dengan konsep minimalis, seperti bereksplorasi dengan warna dan desain untuk menjadi sebuah gaya yang sesuai karakter dan suasana hati penggunanya.
“Uniqlo memberikan kesempatan bagi para pecinta LifeWear untuk memilih desain, warna dan fungsi dari koleksi pakaian esensial UNIQLO yang bisa menjadi gaya sehari- hari atau inspirasi gaya berlibur yang sesuai kepribadian untuk memulai musim baru dengan menyenangkan,” tutur Lisqia.
Dia mengatakan, gaya berpakaian dengan teknik layering menjadi salah satu gaya yang banyak dipilih untuk aktivitas sehari-hari bagi masyarakat Indonesia khususnya saat musim hujan tiba. “Bukan hanya karena fleksibel bisa untuk formal maupun kasual, gaya layering juga memberikan kehangatan yang masih cocok dengan iklim di Indonesia dengan tampilan yang stylish bagi penggunanya,” terang Lisqia.
Berbagai koleksi esensial dan fungsional untuk dipadupadankan dalam gaya layering yang memberikan kesan effortlessly chic namun tetap nyaman dalam mendukung aktivitas sehari-hari.
Bahkan, rangkaian koleksi Uniqlo Fall/Winter 2023 ini juga bisa menjadi inspirasi untuk liburan akhir tahun nanti ke negara empat musim. “Rangkaian koleksi LifeWear Fall/Winter 2023 yang akan akan diluncurkan secara bertahap selama satu musim ke depan,” imbuh Lisqia.
Selain itu, membuka musim baru ini, Uniqlo bakal meluncurkan empat desain baru yang dirancang khusus untuk proyek T-shirt amal Peace For All, sebagai langkah nyata untuk berkontribusi dalam menciptakan perdamaian global. “Melalui projek ini, Uniqlo menyumbangkan keuntungan dari penjualan t-shirt kepada organisasi internasional yang memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak kemiskinan, diskriminasi, kekerasan, dan konflik,” pungkas Lisqia. (HG)
