Hidupgaya.co – Shingo Sato, master teknik Transformational Reconstruction (TR) dari Jepang hadir di Indonesia untuk mengadakan workshop tiga hari di Jakarta berkolaborasi dengan Istituto di Moda Burgo Indonesia. Ini merupakan kali pertama Shingo Sato melakukan workshop di Indonesia, setelah berkeliling dan mengajar di lebih dari 30 negara di seluruh dunia sejak 15 tahun terakhir.

Shingo Sato telah mengembangkan teknik TR selama 30 tahun, dan menampilkan koleksi pribadi di Milan, Paris. “Saya telah mengajar selama 15 tahun di seluruh dunia di sekitar 30 negara, dan menggunakan enam bahasa untuk workshop, seperti Italia, Spanyol, Portugis, Perancis, Inggris, Jepang,” ujarnya.

Shingo Sato menyampaikan Transformational Reconstruction merupakan metode yang digunakan dalam membuat pola pakaian tanpa pengukuran, sebuah pendekatan yang sangat berbeda dari metode konvensional.

Dalam tiga hari workshop yang berlangsung 5-7 Juli 2023, Shingo Sato mengajarkan teknik TR dan teknik origami, dan juga teknik unik yang disebut teknik moulage. “Saya berharap publik akan terinspirasi oleh pendekatan baru untuk membuat desain volume 3D, untuk diintegrasikan ke dalam kreativitas mereka,” tuturnya.

Lebih lanjut Shingo menyampaikan, Transformational Reconstruction berbeda dari teknik lain. “Perbedaan besar adalah membuat volume tanpa perhitungan matematis seperti pembuatan pola pada umumnya. Ini adalah teknik yang intuitif untuk desain couture,” ujarnya. “Dan untuk mereka yang masih pemula juga bisa mengikutinya.”

Shingo Sato, master teknik Transformational Reconstruction (TR) dari Jepang (dok. st)

Dia menambahkan, teknik TR dan origami sudah masuk ke dalam industri fashion para desainer couture di seluruh dunia.

Dalam rekam jejaknya, Shingo Sato sudah mengenalkan dan menggelar workshop TR di sejumlah sekolah fashion terkemuka, seperti Burgo Italia, Burgo Meksiko, Parsons New York,dan Central Saint Martin London, serta sekolah lain di lebih dari 30 negara di dunia, di antaranya Italia, Spanyol, Jerman, Inggris, Belanda, Perancis, Swiss, Polandia, Ukraina, Rusia, AS, Meksiko, Brasil, Australia, Argentina, Bolivia, Peru, Cina, Singapura, Vietnam, Filipina HongKong, Korea, Jepang, dan sebagainya.

Terkait hadirnya Shingo Sato di Indonesia, Jenny Yohana Kansil selaku pendiri Istituto di Moda Burgo Indonesia menyampaikan pihaknya ingin menghadirkan para ahli di bidangnya dan metode atau teknik baru dalam pengembangan diri dan kapasitas para desainer. “Biasanya tiap tahun kami menghadirkan Biagio Belsito, professor dr Burgo Milan yang pernah bekerja di fashion house terkemuka seperti Dolce Gabbana dan Valentino,” ujarnya. 

Selanjutnya Lusine Takhverdyan yang merupakan alumni sekolah fashion Lessage Paris dan masih bekerja di Chanel. “Shingo Sato adalah salah satu dari para ahli itu saat ini,” imbuh Jenny.

Jenny menambahkan, Shingo Sato ini juga adalah bagian dari perayaan 12 tahun Burgo Indonesia hadir, membawa international know-how ke Indonesia untuk meningkatkan keahlian desainer lokal untuk kemajuan dunia fashion Indonesia.

Untuk gelaran masterclass kali ini, Burgo Indonesia juga berkolaborasi dengan Plaza Indonesia dengan melibatkan brand lokal yang akan ikut serta sebagai peserta lokakarya, sebagai upaya dalam memberdayakan label untuk juga bisa turut bersaing di tingkat global. (HG)