Hidupgaya.co – Hiperpigmentasi dan bekas jerawat bisa menimbulkan bintik hitam di wajah yang membuat rasa percaya diri menurun. Orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, dan ras berjuang mendapatkan kulit wajah merata minim flek hitam. Banyak faktor tak terkendali yang menyebabkan hiperpigmentasi, seperti paparan sinar UV, usia, jerawat, dan hormon.

Namun, ada sejumlah hal – secara tidak sengaja – bisa memperburuk hiperpigmentasi pada kulit. Berikut di antaranya dirangkum dari laman Skinmoderne:

1. Tidak pakai tabir surya

Tidak memakai tabir surya adalah pelanggaran serius bagi kulit. Sinar matahari yang sangat merusak adalah penyebab utama hiperpigmentasi. Jika ingin membatasi, mengurangi, dan memudarkan perubahan warna pada kulit, semua orang harus memakai SPF minimal 30 atau lebih. Ingatlah bahwa sinar UV itu licik, jadi meskipun tidak terlalu cerah, mereka tetap merusak kulit yang tidak terlindungi. Jadikan tabir surya sebagai bagian rutin dari rutinitas harian.

2. Memencet jerawat

Kebiasaan ini mungkin sulit hilang. Namun memencet jerawat dapat meninggalkan bekas luka. Hiperpigmentasi dapat disebabkan oleh peristiwa traumatis pada kulit dan mengalami perubahan warna setelah berjerawat adalah hal yang wajar. Hal ini disebabkan peradangan untuk membantu proses penyembuhan. Memencet bekas luka yang dalam proses penyembuhan bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan perubahan warna pada kulit.

3. Perawatan kulit berlebih

Orang cenderung percaya bahwa berjerawat disebabkan oleh tidak cukup membersihkan kulit dan meskipun ini benar, begitu juga sebaliknya. Namun perawatan kulit berlebih juga bisa menimbulkan dampak negatif.  Kulit memiliki lapisan pelindung yang disebut mantel asam. Jika kita mencuci atau mengelupas terlalu banyak, itu mengganggu keseimbangan, sehingga menyebabkan kulit mengering. Kekeringan dan iritasi sebenarnya dapat memicu produksi melanin yang berlebihan, memperburuk bintik hitam yang sedang coba diobati. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada setiap produk perawatan wajah. Produk itu biasanya memberi batasan berapa kali harus menggunakannya setiap minggu.

4. Stres

Kebanyakan orang telah mendengar bahwa stres dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan mengacaukan hormon dan fungsi tubuh lainnya. Tidak banyak yang tahu bahwa stres secara tidak sengaja dapat menyebabkan hiperpigmentasi. Saat stres, tubuh kita memproduksi kortisol untuk mengurangi peradangan. Stres yang berkepanjangan melelahkan kelenjar adrenal, membuatnya sulit untuk memenuhi permintaan kortisol. Setelah tidak ada yang mengurangi peradangan, produksi melanin kembali meningkat, menciptakan lebih banyak perubahan warna. Jadi tarik napas dalam-dalam, beri jeda sejenak untuk menghilangkan stres.

6. Mencoba produk baru

Mendapatkan produk baru bisa sangat mengasyikkan dan mungkin tergoda untuk melewatkan uji tempel sebelum menambahkannya ke rutinitas harian. Jangan langsung mengaplikasikan ke kulit wajah untuk setiap produk baru. Luangkan waktu ekstra untuk melihat apakah kulit akan bereaksi. Mengoleskan produk baru tanpa pengujian pada kulit (misalnya tangan) bisa memicu reaksi alergi dapat menyebabkan trauma pada kulit – yang mengakibatkan hiperpigmentasi. (HG)