Bertepatan dengan usia 80 tahun Unilever Indonesia yang jatuh pada 5 Desember, perusahaan produk konsumen ini meluncurkan kampanye Project Sunlight , sebuah inisiatif global untuk menginspirasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan nyata guna mewujudkan esok yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Kampanye yang diluncurkan bersamaan dengan perayaan Hari Anak Universal ini juga diluncurkan di empat negara lain yaitu Brasil, India, Amerika Serikat dan Inggris.
External Relations Director and Corporate Secretary Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan selama 10 windu berada di Indonesia, Unilever telah menikmati pertumbuhan yang berkelanjutan bersama dengan masyarakat Indonesia. “Kami tetap setia berada di Indonesia dalam segala situasi. Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dan tumbuh bersama masyarakat untuk 80 tahun ke depan dan seterusnya,,” ujar Sancoyo.
Dia menambahkan, “Oleh karena itu, anak-anak dan generasi mendatang – yang kelak akan menjadi konsumen yang kami layani – merupakan faktor kunci dalam kesuksesan kami. Kami ingin agar anak-anak dan generasi mendatang di Indonesia mempunyai esok yang cerah, walaupun saat ini kita banyak diterpa dengan isu dunia seperti perubahan iklim, kekeringan dan akses terhadap higienitas dan kesehatan.”
Selaras dengan intensi tersebut, Indonesia menjadi salah satu dari 5 negara tempat diluncurkannya Project Sunlight untuk pertama kalinya oleh Unilever global.
Peter Ter Kulve, Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk merangkap Executive Vice President Unilever SEAA yang membawahi wilayah Asia Tenggara, Australia dan New Zealand menjelaskan latar belakang diluncurkannya kampanye ini.
“Banyak orang yang ingin hidup secara sustainable / lebih lestari, namun mereka ingin melakukannya dengan cara yang mudah dan tidak mengganggu gaya hidup mereka. Melalui Project Sunlight, kami ingin menginspirasi orang untuk melihat apa saja yang mereka bisa lakukan untuk membuat sebuah perubahan menuju dunia yang lebih baik serta mewujudkan hari esok yang lebih cerah untuk anak-anak kita dan generasi mendatang. Dan sekaranglah saat yang paling tepat untuk membuat perubahan dengan hidup secara lebih lestari,” kata Kulve dalam peluncuran Project Sunlight di Jakarta, baru-baru ini.
Kampanye ini dinamakan Project Sunlight karena “sunlight” – yang berarti sinar matahari – mencerminkan peluang dan optimisme; dua hal yang menjadi ciri dalam cara pandang Unilever sejak pertama kali perusahaan ini didirikan di tahun ‘30an dengan meluncurkan sabun batangan bermerek Sunlight untuk menyediakan akses kebersihan bagi keluarga-keluarga di masa itu.
Secara harafiah, sinar matahari merupakan elemen penting untuk menyuburkan tanaman guna memenuhi kebutuhan pangan semua orang, serta penting untuk membantu memproduksi energi terbarukan yang dibutuhkan di masa depan.
Project Sunlight berlandaskan pada sebuah riset baru yang menunjukkan bahwa anak-anak merupakan sumber motivasi bagi orang tuanya untuk membangun dunia yang lebih baik dan esok yang lebih cerah melalui tindakan nyata, baik besar maupun kecil.
“Untuk menginspirasi masyarakat, melalui Project Sunlight kami meluncurkan sebuah film pendek besutan sutradara peraih Oscar Errol Morri yang kami harap bisa menggerakkan orang di seluruh dunia untuk hidup secara lebih sustainable demi masa depan anak-anak kita,” kata Kulve.
Dia menambahkan, setiap kali ada yang menonton film ini pada Hari Anak Universal, secara otomatis ia akan mendonasikan sumbangan untuk 2 juta anak di dunia, di antaranya penyediaan 1 juta makanan tambahan untuk anak sekolah di Indonesia. “Jadi, kami ingin mengajak masyarakat untuk menonton film ini, melakukan tindakan nyata untuk memulai suatu perubahan menuju esok yang lebih cerah, serta bergabung dalam gerakan yang dapat diakses di http://www.projectsunlight.com,” tandasnya.
Namun, sebelum mengajak orang untuk melakukan action, Unilever percaya bahwa kita harus memulainya dari diri sendiri terlebih dahulu.
