Berbagai lembaga ekonomi dunia, dan juga korporasi kini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang amat sangat besar di dunia. Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara pengendali perekonomian di Asia bersama Cina dan India.
Bagaimana tidak, Indonesia memiliki populasi penduduk yang besar yang merupakan market besar, di samping Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Tidak heran jika perusahaan-perusahaan ternama dunia berbondong-bondong masuk ke Indonesia.
Namun dalam hal sumber daya manusia, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalannya dalam hal teknologi dan juga kemampuan untuk berkomunikasi. Sebagai negara yang ingin maju, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia untuk sesegera mungkin memperbaiki kemampuan mereka untuk bisa berkomunikasi dengan bangsa lain.
Dino Martin, direktur BRecruit, sebuah perusahaan konsultan SDM mengungkapkan bahwa kemampuan bahasa Inggris sudah menjadi kriteria mutlak yang diinginkan perusahaan dari seorang calon pegawai. Lebih lanjut Dino mengatakan bahwa ini terjadi bukan hanya di perusahaan multinasional, tapi juga perusahaan lokal.
“Saya rasa kemampuan berbahasa Inggris adalah hal mutlak bagi mereka yang ingin berkarir di perusahaan multinasional. Yang mengejutkan adalah bahkan di perusahaan lokal pun mereka sudah menempatkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu kriteria dasar dalam mencari pegawai,” kata Dino dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.
Bahasa Inggris memang menjadi hal mutlak bagi mereka yang ingin memiliki karir yang baik dan ingin terus memastikan peningkatan karirnya. “Semakin tinggi posisi yang dicari, semakin mutlak persyaratan akan kemampuan berbahasa Inggris dari calon pegawai yang diminta oleh perusahaan. Artinya jika Anda ingin mengembangkan karir dan terus mendapat promosi jabatan, maka kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu hal yang perlu diamankan,” lanjut Dino.
Permasalahannya adalah dengan tingkat kesibukan yang relatif padat, ditambah kemacetan di kota besar yang semakin menjadi, tantangan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris mendapat tantangan yang serius, terutama bagi para pekerja profesional. Hal ini bagaikan lingkaran setan bagi para profesional yang sudah terlanjur terlambat untuk belajar bahasa Inggris.
Berangkat dari permasalahan tersebut, EF English First Indonesia, sekolah bahasa terbesar di dunia mendirikan sebuah sekolah bahasa Inggris yang menawarkan solusi untuk berbagai permasalahan di atas. Sekolah EF terbaru yang mulai beroperasi pada 27 September 2013 di mal fX-Sudirman menawarkan metode pembelajaran bahasa Inggris yang fleksibel.
Murid dapat memilih untuk belajar di kelas melalui kelas tatap muka dengan guru native, atau belajar secara online, atau kombinasi keduanya. Yang lebih menarik lagi, fasilitas belajar secara online dilakukan tidak hanya dengan program komputer tetapi juga untuk kelaspercakapan dengan interaksi langsung dengan guru native.
“Suasana sekolah kami didesain dengan amat sangat nyaman dan modern agar siswa bisa dengan nyaman belajar, bertemu dan bersosialisasi dengan teman dan berlatif bahasa Inggris dengan leluasa,” ungkap Mimi Kaida, Center Director EF fX.
Dan untuk memfasilitasi minat dan kebutuhan para mahasiswa dan profesional muda, EF juga mengemas materi pembelajarannya dengan metode yang aplikatif dengan konteks kehidupan dan pekerjaan sehari-hari mereka dalam aktifitas-aktifitas yang lebih santai. “Untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris, kami mengajak siswa tidak hanya belajar di kelas, namun juga mempraktekannya dalam situasi sehari-hari yang dikondisikan dalam aktifitas-aktifitas life club dan juga berbagai seminar dan workshop yang berhubungan dengan pengembangan karir yang kami sebut dengan metode Efekta System” sambung Mimi.
Metode pembelajaran EF Efekta System juga mengoptimalkan segala aspek kemampuan berbahasa Inggris seperti: reading, writing, speaking, dan juga listening. Siswa diajak tidak hanya belajar grammar, tapi juga mencoba dan mengaplikasikannya dalam konteks sehari-hari.
Bagi mereka yang dalam satu periode waktu tertentu berhalangan untuk meluangkan waktu datang ke kelas, EF juga menyediakan fasilitas belajar online yang bisa diakses melalui komputer, laptop, ataupun komputer tablet mereka dari rumah, kantor, atau di manapun ada akses internet untuk tetap mengikuti kelas dan kembali mengikuti kelas tatap muka ketika sudah memiliki waktu. Dengan demikian, maka
waktu, jarak dan padatnya aktifitas bukan lagi masalah untuk memperbaiki kemampuan bahasa Inggris.
Lars Berg, Executive Vice President EF mengatakan bahwa walaupun konsep pembelajaran ini merupakan hal yang baru di Indonesia, namun ini bukanlah hal baru bagi EF. Konsep yang sama telah diterapkan dan mendapat sambutan positif di berbagai negara lain di mana EF beroperasi. Saat ini EF memiliki lebih dari 450 sekolah di lebih dari 54 negara di dunia.
“Setiap tahunnya kami menginvestasikan tidak kurang dari US$ 20 juta untuk pengembangan produk. Dan itu yang membuat kami terus menjadi yang terdepan,” ungkap Lars. “Sekolah ini akan jadi sekolah bahasa Inggris paling canggih dan paling nyaman di Indonesia karena dilengkapi dengan berbagi teknologi penunjang seperti iPad, interactive whiteboard, monitor dengan layar sentuh dan berbagai aplikasi reservasi kelas yang bisa diakses secara online.”

